BERITA

Untuk Tetap Bertahan, Sandiaga Sarankan Pemerintah Beri Bantuan Tunai ke UMKM

MONITOR, Jakarta – Pengusaha Muda Nasional, Sandiaga Salahuddin Uno mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan secara tunai kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terdampak Covid-19.

“Langkah yang paling jitu adalah bagaimana menghasilkan satu kebijakan yang memberikan aliran dana tunai kepada pengusaha agar mereka bisa bertahan,” kata Sandiaga, di Jakarta, dimuat Sabtu (23/5).

Dalam diskusi mengenai Product Branding untuk Usaha Baru dan Berkembang, pemilik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk itu menjabarkan bahwa pada bulan pertama dan kedua pengusaha-pengusaha UMKM yang terdampak Covid-19, mau tidak mau hanya akan makan uang tabungan mereka.

Namun, pada bulan-bulan selanjutnya, dikhawatirkan justru para pengusaha akan menjual asetnya untuk makan dan bertahan hidup. Padahal, imbuh Sandiaga, sekira 97 persen lapangan kerja diciptakan pengusaha di sektor UMKM.

“Kalau dia (pengusaha) sudah jual aset pengusaha ini, maka akan mengurangi kemampuan mereka berproduksi,” sebut mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu.

Sandiaga berpandangan, dengan program cash is king, atau bantuan tunai ke pengusaha UMKM setidaknya memberikan semacam oksigen kepada para pelaku usaha untuk bertahan. Dengan adanya kredit pemulihan ekonomi rakyat dengan cash tunai sekitar 50 jutaan untuk pengusaha UMKM setidaknya dapat membuat mereka benafas dua sampai tiga bulan kedepan. 

“Ketika fasilitas itu diberikan kepada pengusaha, saya kira cukup yakin kita bisa mengalahkan krisis pandemic covid-19. Krisis kesehatan sudah teratasi, begitu ekonomi kita bangkit kembali. Sektor UMKM akan menjadi lokomotif bangkitnya ekonomi pasca covid-19,” paparnya.

Dalam sesi diskusi ini, Sandiaga juga memaparkan bahwa kondisi saat ini sangatlah penting bagi pengusaha untuk tetap melakukan branding pada produknya dan tidak boleh patah semangat dengan keadaan pandemi ini.

Mantan calon wakil presiden ini memaparkan bahwa sebuah brand haruslah otentik dan memiliki khas tersendiri yang membedakan dengan yang lain.

“Pesan yang dibawa oleh brand yang kuat, brand itu harus otentik, relevan, dan kalau anak sekarang bilangnya viral. Nah, inilah bagaimana perbedaan produk yang satu dibandingkan dengan produk yang lain.”

“Bukan hanya sekedar nama atau logo, tapi juga brand yang melekat dalam ingatan kita,” pungkas Sandiaga.

Recent Posts

Catatan JMM Satu Tahun Pemerintahan Prabowo; 8 Gebrakan dari Pangan hingga Keimigrasian

MONITOR, Jakarta - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka genap berusia…

4 menit yang lalu

DPR Wanti-wanti Agar Legalisasi Tambang Rakyat Tak Dimanfaatkan Pihak Nakal

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari memberikan dukungan terhadap kebijakan…

29 menit yang lalu

Momentum HSN 2025, GPK Ajak Stop Fitnah Kiai dan Dunia Pesantren

MONITOR, Jakarta - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 menjadi momentum yang tepat untuk…

41 menit yang lalu

Kado Hari Santri, Presiden Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren

MONITOR, Jakarta - Kabar gembira datang bertepatan dengan peringatan Hari Santri 2025. Presiden Prabowo Subianto…

1 jam yang lalu

Gelar Peringatan HSN 2025, Rektor UIN Jakarta Harap Para Santri Terus Tingkatkan Ilmu dan Akhlak

MONITOR, Jakarta - Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Asep Saepudin Jahar, memimpin Upacara Peringatan…

1 jam yang lalu

Setelah Swasembada Beras, Melalui Hilirisasi Indonesia Bertekad Menjadi Pemain Utama Kakao Dunia

MONITOR, Yogyakarta - Setelah keberhasilan Indonesia mencapai swasembada beras, kini pemerintah menargetkan hilirisasi sejumlah komoditas…

2 jam yang lalu