Jumat, 19 April, 2024

Bupati Jayapura Optimis Tingkatkan Produksi Padi

MONITOR, Papua – Kabupaten Jayapura menjadi salah satu daerah yang dipilih Kementerian Pertanian (Kementan) dalam Gerakan Tanam Padi dan Jagung Serentak se-Indonesia beberapa saat lalu. Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) memantau langsung program ini lewat video conference, Selasa 12 Mei 2020.

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw didampingi Muspida dan Pimpinan OPD turun langsung di lokasi penanaman Padi di Distrik Namblong Kampung Sumbe, langsung melaporkan program kepada Mentan SYL via Vicon.

Mathius menegaskan optimis meningkatkan produksi pagi. Pasanya, Kabupaten Jayapura memiliki potensi lahan pertanian berpotensi seluas 725 ha tersebar di 5 Distrik dengan produksi gabah rata-rata 5,3 ton/ha sedangkan produktifitas rata-rata 2,3 ton/ha. Untuk musim tanam ASEP (April-September) seluas 177 ha di Distrik Namblong dan 8 ha di Distrik Yapsi.

“Ini potensial dimaksimalkan, tentu dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah,” Sabtu (16/5/2020).

- Advertisement -

Mathius mengakui terdapat hambatan teknis yang dihadapi, yakni di sisi produksi yang masih rendah karena debit air dari sumber air bendungan menurun serta irigasi sekunder dan primer rusak. Namun, ia optimis capaian itu masih bisa ditingkatkan lagi dan Jayapura sangat siap melaksanakan program-program Kementan

Oleh karena itu, kepada Mentan SYL, Mathius mengharapkan adanya bantuan alat mesin pertanian (alsintan) seperti cultivator dan pompa air portable.

“Khusus pompa harus sesuai tipe-nya dengan kebutuhan petani dan kondisi lahan. Agar produktif dan maksimal,” katanya.

Terpisah, Mentan SYL menyatakan ada beberapa cara yang dilakukan dalam menghadapi hal tersebut, yakni dengan melakukan percepatan penanaman secara maksimal, mempersiapkan lahan-lahan pertanian yang ada sehingga yang sudah panen disiapkan untuk tanam kembali. SYL meminta semua pihak bekerja sama agar ketersediaan makanan masyarakat lebih baik lagi walaupun dikondisi saat ini.

“Saya berharap kepada seluruh Kepala Daerah bahu-membahu agar semua aspek pertanian bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan mengingat himbauan dari FAO tentang ancaman krisis panjang akibat musim kemarau yang diprediksi akan terjadi pada puncak Agustus 2020, maka gerakan percepatan tanam ini sesuatu yang tidak bisa ditawar.

Kementan menargetkan luas tambah tanam padi periode April – September 2020 seluas 5,62 juta Hektar dengan produksi 15,05 juta ton beras.

“Gerakan tanam serentak ini pasti bisa mewujudkan hal tersebut. Jika skema ini berjalan dengan baik, stok beras kita pastikan aman hingga akhir tahun 2020,” terang Suwandi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER