Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (dok: Instagram SM)
MONITOR, Jakarta – Pandemi virus Corona telah memberikan efek domino pada aspek kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun belum bisa memastikan pemulihannya sampai kapan.
“Perekonomian global ke depan penuh dengan risiko dan ketidakpastian yang masih sangat tinggi,” ujar Sri Mulyani dalam keterangannya, Sabtu (2/5).
Sri Mulyani menjelaskan, postur APBN 2020 mengalami penyesuaian. Dimana, penerimaan negara menghadapi tantangan untuk mengumpulkan penerimaan dan memberikan insentif untuk mendukung ekonomi dan dunia usaha.
Selain itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan stimulus untuk perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional meningkatkan belanja secara signifikan. Menurutnya, defisit perubahan APBN diperkirakan mencapai 5,07% PDB.
“Kondisi ini merupakan tantangan yang besar bagi pemerintah untuk mengelola sumber pembiayaan, namun Pemerintah akan terus berhati-hati, akuntabel, serta menjaga kredibilitas pengelolaan keuangan negara untuk menjaga kepercayaan pasar,” imbuhnya.
“Tekanan APBN akan terasa makin berat di bulan-bulan ke depan,” sambungnya.
MONITOR, Jakarta - Sejalan dengan program internasionalisasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus memperluas jejaring kerja…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Romo R. Muhammad Syafi’i mengajak mahasiswa Perguruan…
MONITOR, Tangerang Selatan - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sukses menggelar Wisuda Tahfidz Akbar yang diinisiasi…
MONITOR, Jakarta - Beberapa bulan terakhir, industri dalam negeri khususnya subsektor tekstil dan produk tekstil…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi siswa madrasah…
MONITOR, Jakarta - HIQMA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Wisuda Tahfiz Al-Qur’an.…