MONITOR, Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak perusahaannya, yaitu Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) menemukan minyak dari pengeboran pengembangan Sumur FK-1.
Menurut Direktur Utama PHE Meidawati, upaya yang ditunjukkan PHE dalam situasi pandemi COVID-19 sangat menantang ini menjadi salah satu bukti bahwa insan PHE terus bekerja sesuai target RKAP, salah satunya dengan melakukan pengeboran Sumur FK-1 di perairan Indramayu.
Hal senada diungkapkan GM PHE ONWJ Cosmas Supriatna bahwa pengeboran Sumur FK-1 sudah selesai dengan hasil positif. Proyeksi awal pengeboran adalah 400 BOPD, namun tes sumur mencatat hasil yang lebih tinggi yaitu 987 BOPD.
“Tentu kami masih menunggu hasil pengeboran Sumur FK-8 yang diharapkan tuntas akhir April ini,” jelasnya.
Di kuartal I, produksi minyak PHE ONWJ mencapai 29.021 BOPD, melampaui target produksi RKAP kuartal 1 sebesar 26.395 BOPD. Capaian produksi minyak ini juga melampaui target APBN yang ditetapkan di angka 28.809 BOPD.
Sementara itu untuk realisasi lifting di kuartal I, PHE ONWJ melampaui RKAP 109.4% dan melampaui target APBN 100.2% .
PHE ONWJ berupaya agar target RKAP dapat tercapai dengan melakukan aktivitas operasi seperti yang sudah terjadwal, dengan penyesuaian jumlah personel sebagai upaya penerapan physical-distancing di tempat kerja.
Pada tahun ini, PHE ONWJ memasang target produksi migas sebesar 41.100 boepd yang terdiri dari produksi minyak 26.400 BOPD dan gas 85 MMSCFD.
Menyikapi kondisi saat ini, PHE ONWJ juga telah mengambil langkah antisipatif terhadap dampak penurunan harga minyak mentah dunia.
“PHE ONWJ terus berupaya menjaga tingkat investasi hulu guna memenuhi kebutuh migas nasional, baik produksi dan lifting, namun dengan beberapa penyesuaian berdasarkan skala prioritas agar keekonomian proyek juga tetap dapat tercapai,” ujar Meidawati.