BUMN

Jelang Ramadan, Pertamina Pastikan Stok dan Distribusi Energi di Sulawesi

MONITOR, Makassar – Seperti tahun-tahun sebelumnya,  Pertamina selalu membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) khusus menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Langkah ini diambil guna memastikan stok dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dalam kondisi aman dan terkendali.

Hanya saja, untuk tahun ini agak sedikit berbeda. Dalam situasi di tengah berjangkitnya wabah pandemi COVID-19, satgas yang dimulai sejak 8 April hingga 8 Juni mendatang ini namanya pun menjadi Satgas Ramadan, Idul Fitri dan COVID-19 Tahun 2020 (Satgas Rafico 2020).

Tim satgas bertugas untuk memastikan keandalan dan keselamatan layanan distribusi energi ke masyarakat terutama selama Ramadan dan Idul Fitri serta dalam situasi berjangkitnya wabah COVID-19. 

Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VII Hatim Ilwan menjelaskan,  sampai dengan minggu ke-3 April 2020,  ketahanan stok BBM di Sulawesi terbilang cukup aman.

“Ketahanan stok di wilayah Sulawesi untuk seluruh produk BBM rata-rata mencapai 14 hari. Khusus untuk jenis Premium dan Solar, ketahanan stoknya masing-masing mencapai 15 dan 28 hari,” ujarnya.

Dalam suasana wabah COVID-19 yang diikuti adanya imbauan  pemerintah kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah,  konsumsi BBM mengalami koreksi jika dibandingkan kondisi normal  sepanjang Januari-Februari 2020.

“Hal ini disebabkan berkurangnya penggunaan kendaraan dan mengakibatkan konsumsi BBM juga ikut menurun,” ujarnya.

MOR VII mencatat penurunan komsumsi secara signifikan untuk jenis Gasoline, Premium serta Perta Series yang terdiri dari Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo. Sementara untuk produk-produk Gasoil yang meliputi Solar JBT, Pertamina Dex, Dexlite, dan Solar Non-PSO cenderung stabil dibandingkan dengan penyaluran normal sepanjang Januari-Februari 2020. 

Hingga minggu ke-3  April 2020,  konsumsi BBM jenis Gasoil untuk seluruh wilayah Sulawesi cenderung stabil berada di kisaran 2.300 kiloliter per hari. Adapun BBM jenis Gasoline mengalami penurunan sebesar 15,3% menjadi 5.966 Kiloliter per hari dari yang semula saat penyaluran normal sepanjang Januari-Februari 2020 masih berada di level 7.041 kiloliter per hari.

“Penurunan konsumsi Gasoline terbesar dialami oleh Pertalite yang mencapai 22%,” ujar Hatim.

Meski adanya tren penurunan, Hatim memastikan pihaknya tetap mengantisipasi berbagai kemungkinan selama masa satgas ini. 

“Kami  akan terus menjaga agar pasokan dan distribusi BBM tetap berjalan lancar,” tambahnya.

Recent Posts

GAC Indonesia Catatkan Prestasi Gemilang di GIIAS 2025, AION UT Jadi Mobil Listrik Paling Banyak Diminati

MONITOR, Tangerang - GAC Indonesia menutup partisipasinya di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS)…

3 jam yang lalu

BKSAP DPR Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia dengan Selandia Baru

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera menegaskan…

5 jam yang lalu

Ditjen PHU Selamatkan Dokumen Haji Masa Lampau

MONITOR, Jakarta - Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag menggelar workshop digitalisasi untuk mengalih-mediakan dokumen-dokumen…

8 jam yang lalu

Kemenag Siapkan Fasilitator Penerapan KBC

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama telah merilis panduan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Tahap selanjutnya, Kemenag…

11 jam yang lalu

Kemenperin Dorong Kesadaran Kolektif Wujudkan Ekosistem Batik Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong transformasi industri batik untuk menerapkan prinsip keberlanjutan (sustainability), seiring meningkatnya…

12 jam yang lalu

Game Roblox Dilarang, DPR Dorong Literasi Digital Anak Masuk Kurikulum Pendidikan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani sepakat dengan larangan…

12 jam yang lalu