MONITOR, Depok – Walikota Depok Mohammad Idris membagi-bagikan bantuan paket kepada warga yang terkena dampak Corona, namun pembagian itu disertai foto dirinya yang sedang tersenyum disertai kalimat-kalimat meraih simpatik.
Tim Relawan Idris Bergerak, Muhammad Riza Pahlevi yang dihubungi mengaku tidak tahu-menahu soal penyebaran sembako itu. “Kami tidak mengetahui soal bantuan itu,” katanya.
Pembagian sembako itu seharusnya bisa diapresiasi sebagai bentuk kepedulian walikota terhadap warganya, namun disayangkan kenapa harus menampilkan gambar dirinya seperti pola kampanye pilkada.
Pembagian ini sendiri menyasar pada daerah-daerah yang menjadi pendukung Idris di Pilkada Depok 2020 dimana Muhammad Idris dipastikan bakal maju kembali.
Terkait dengan paket bantuan sembako yang dibumbui embel-embel foto, Pakar Komunikasi Politik Syaefurrahman Al-Banjari menilai paket sembako dan foto petahana yang dijadikan satu itu memang bertujuan membangun citra diri Walikota Depok.
“Dalam strategi komunikasi penting sebagai top of mind, namun secara etik ya sebaiknya tak dilakukan pada saat pandemi corona saat ini. Jauhkan dulu kepentingan politik praktis, masyarakat butuh kepala daerah yang memimpin,” jelas pengajar di Fakultas Komunikasi Universitas Mercua Buana Jakarta tersebut.
Sementara itu, Pembina Wartawan Depok Media Center (DMC) Rusdy Nurdiansyah juga mengkritisi penempelan wajah Mohammad Idris di paket sembako.
“Semestinya bencana jangan dijadikan ajang kampanye. Dahulukan kepentingan bersama dan kemanusiaan. Jika paket itu menggunakan uang APBD atau uang pribadi, juga tidak etis,” kata Rusdy.
Bantuan Paket Sembako Disisipi Foto Wali Kota Depok, Pengamat: Tidak Etis
- Advertisement -