MONITOR, Jakarta – Keberadaan pasar di Jakarta dinilai masih rawan adanya pungutan liar alias pungli. Oleh karena itu, Perum Pasar Jaya sebagai BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengelola seluruh pasar di Ibu Kota diminta tidak menutup mata atas masalah ini.
Hal ini diungkapkan Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Dimaz Raditya Nazar Soesatyo. Menurut Dimaz, pihaknya tahu kalau keberadaan pungli masih terjadi di sejumlah pasar. Hal itu berdasarkan laporan para pedagang.
“Banyak pedagang yang lapor ke saya, mereka mengeluh dengan keberadaan pungli ini,” ujar Dimaz kepada MONITOR, Kamis (9/4).
Menurut putra dari Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) ini, pungli yang dikeluhkan para pedagang pasar tersebut diantaranya adalah pungli dalam bongkar muat barang.
“Banyak pedagang yang mengeluh soal pungli bongkar muat barang. Para pedagang dimintai uang Rp 300 – 400 oleh pihak oknum pasar. Padahal untuk muat bongkar pasang bisa dilakukan sendiri namun tetap saja dimintai uang,” terang Dimaz.
Melihat fakta ini, politisi muda dari Partai Golkar meminta Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin jangan tinggal diam dan terkesan tutup mata.
“Kami minta Arief Nasrudin sebagai Dirut Perumda Pasar Jaya, harus turun langsung ke lapangan. Cek semua pasar. Kemudian kasih sanksi atau tindak oknum pegawai pasar yang terbukti melakukan pungli,” tegasnya.
Dimaz pun mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan mengusulkan pemanggilan kepada Perumda Pasar Jaya apabila keberadaan pungli ini tetap dibiarkan.
“Kalau saya masih mendapat laporan pedagang kalau pungli masih marak, maka saya akan panggil pihak Perumda Pasar Jaya untuk mempertanyakan hal ini,” pungkasnya.