MONITOR, Jakarta – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 memberi modal elektabilitas yang berharga bagi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Berdasarkan hasil survei Charta Politika, kedua nama itu masih menempati posisi pertama dan kedua sebagai figur presiden pilihan rakyat Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang.
Demikian disampaikan Direktur Riset Charta Politika, Muslimin dalam keterangan tertulis terkait paparan hasil survei yang dilakukan pada 20–27 Februari 2020 di seluruh provinsi di Indonesia, Minggu (29/3).
Ia menerangkan bahwa Prabowo Subianto memiliki elektabilitas sebesar 27,3%. Sementara itu, elektabilitas pasangan Prabowo pada Pilpres 2019, Sandiaga berada di posisi kedua dengan angka 17,2%.
“Meskipun elektabilitas Sandi lebih rendah daripada Prabowo, ia tetap lebih unggul daripada tokoh lainnya, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hanya 15,9%, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 9,3%, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 7,3%,” sebut Muslimin.
Sementara itu, ketika nama Prabowo Subianto dihilangkan sebagai Capres 2024, Sandiaga Uno meraih elektabilitas tertinggi, yakni 29,2%. Sedangkan, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di bawahnya dengan elektabilitas 27,3% diikuti nama Ganjar Pranowo sebesar 21,9%.
“Limpahan elektabilitas tersebut menunjukkan bahwa Sandiaga memiliki sebagian segmen pemilih yang sama dengan Prabowo Subianto,”papar dia.
Berdasarkan data tersebut, sebagian besar pemilih menginginkan Sandiaga Uno maju dalam perhelatan Pilpres mendatang. Bahkan, menjadi salah satu calon terkuat untuk maju pada 2024 nanti.
Untuk diketahui, metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap sampel acak (random sampling) responden. Margin of error dari survei ini sebesar 2,83%.