PEMERINTAHAN

Gelar Rapat Terbatas, Ini Empat Instruksi Jokowi soal Mudik Lebaran 2020

MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo terus mengamati laju arus mudik lebaran tahun 2020 ditengah pandemi virus Corona saat ini. Sejak adanya penetapan status darurat bencana di provinsi DKI Jakarta, banyak perantau yang sudah melakukan mudik ke kampung halaman.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat menggelar rapat terbatas melalui video conference hari ini, Senin (30/3). Jokowi mengungkapkan, sebagian pekerja di sektor informal telah melakukan mudik ke wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Terkait hal ini, Kepala Negara ini mengeluarkan empat instruksi khusus larangan mudik lebaran 2020.

Pertama, Jokowi mengatakan pemerintah saat ini harus fokus mencegah meluasnya Covid-19 dengan cara mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat yang lain.

Kedua, demi keselamatan bersama, Jokowi meminta jajarannya melakukan langkah-langkah yang lebih tegas mencegah terjadinya pergerakan orang ke daerah. Dimana, sebagian kepala daerah telah melakukan imbauan untuk karantina wilayah lokal.

“Saya melihat juga ada imbauan-imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur pada perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik. Dan ini saya minta untuk diteruskan dan digencarkan lagi, tapi menurut saya juga imbauan-imbauan seperti ini juga belum cukup. Perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini,” ujar Jokowi dalam video conference siang ini.

Ketiga, Jokowi mengakui arus mudik kali ini dipercepat bukan karena faktor budaya, akan tetapi karena terpaksa, yang ada di lapangan banyak pekerja informal di Jabodetabek terpaksa pulang kampung karena penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang.

“Tidak ada pendapatan sama sekali akibat diterapkannya kebijakan tanggap darurat yaitu kerja di rumah, sekolah dari rumah, dan ibadah di rumah,” terangnya.

Untuk itu, Presiden minta percepatan program social safety net, jaring pengaman sosial yang memberikan perlindungan sosial di sektor informal dan para pekerja harian maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil betul-betul segera dilaksanakan di lapangan.

“Sehingga para pekerja informal, buruh harian, asongan, semuanya bisa memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari,” ujarnya.

Keempat, untuk warga yang sudah terlanjur mudik, Jokowi minta kepada para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota meningkatkan pengawasannya karena pengawasan di wilayah masing-masing sangat penting sekali.

“Saya sudah menerima laporan dari Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY, bahwa di provinsinya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik di desa maupum di kelurahan bagi para pemudik. Ini juga saya kira inisiatif yang bagus,” imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Recent Posts

Wamen Noel Selamatkan 308 Pekerja PT Softex Indonesia dari PHK

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 308 pekerja PT Softex Indonesia yang sebelumnya terancam terkena Pemutusan Hubungan…

7 jam yang lalu

Rakernas 2025, Dirjen Pendis: Momentum Perkuat Kolaborasi

MONITOR, Jakarta - Ditjen Pendidikan Islam Kemenag menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 di Jakarta.…

10 jam yang lalu

Kementerian BUMN Tingkatkan Layanan Bagi Jemaah Haji dan Umrah

MONITOR, Jakarta - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) tengah menyiapkan Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta…

11 jam yang lalu

Jubir Kemenperin Nilai Investasi Pabrik AirTag Apple di Batam Belum Tentu Mencapai USD1 Miliar

MONITOR, Jakarta - Apple berencana membangun pabrik di Batam untuk produksi AirTag, aksesoris iPhone dengan…

13 jam yang lalu

Menteri Agama Lantik Kamaruddin Amin Sebagai Sekjen Kemenag

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini, Rabu (22/01/2025), melantik Kamaruddin Amin sebagai…

14 jam yang lalu

Kecelakaan Truk di Ruas Tol Cipularang Arah Bandung Diduga Akibat Pecah Ban, Jasa Marga Pastikan Keselamatan Pengguna Jalan

MONITOR, Purwakarta - Terjadi kecelakaan melibatkan dua kendaraan di Ruas Tol Cipularang, tepatnya di KM…

15 jam yang lalu