BERITA

IMM: Pernyataan Achmad Yurianto soal Corona Offside!

MONITOR, Jakarta – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dianggap melontarkan kalimat kontroversial saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan kasus corona di Indonesia. Dalam pernyataan itu, ia meminta orang kaya untuk melindungi orang miskin. Sebaliknya, orang miskin diminta untuk tidak menularkan penyakitnya.

Terkait hal ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) Najih Prastiyo mengecam pernyataan Achmad Yurianto yang dinilai telah menimbulkan kegaduhan publik. Ia pun mempertanyakan kredibilitas juru bicara yang ditunjuk Presiden Jokowi dalam penanganan virus Corona ini.

Secara tidak langsung, kata Najih, pernyataan yang dikeluarkan Yurianto menunjukkan bahwa Presiden telah keliru dalam memilih juru bicara yang tepat untuk menyampaikan perkembangan wabah Corona di Indonesia. Menurutnya, pernyataan Yurianto seakan memberikan gambaran bahwa masyarakat miskin merupakan sumber penyakit, dan masalah dalam sudut pandang negara.

“Pernyataan Pak Yurianto itu menyakiti hati banyak masyarakat Indonesia, saya mengecam pernyataan diskriminatif seperti itu. Bagaimana mungkin berbicara toleransi sementara dalam pemilihan diksi saja sudah memecah belah. Itu buruk sekali. Pernyataan Pak Yurianto seolah mengindikasikan bahwa penduduk miskin ini sumber masalah dan sumber penyakit dari sudut pandang negara,” ujar Najih Prastiyo, dalam keterangannya, Sabtu (28/3).

Ia menegaskan, tidak ada hubungan antara Covid-19 dengan status sosial. Menurut Najih, siapapun bisa saja terjangkit wabah ini, tanpa memandang status sosial, pekerjaan, usia dan suku tertentu. Untuk itu, ia meminta Achmad Yurianto tidak menghamburkan pernyataan yang membuat publik semakin gaduh.

“Tidak ada hubungannya, siapa saja bisa kena. Pak Yurianto harusnya fokus aja pada memberikan informasi yang akurat tentang perkembangan penanganan Corona. Ini offside-nya udah terlalu jauh dari tupoksi,” tegas Najih.

Lebih lanjut, Najih berpesan agar Yurianto kedepannya lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan di ruang publik. Ia mengingatkan, jangan sampai tugas utamanya untuk memberikan informasi agar masyarakat menjadi waspada, malah membuat kegaduhan di tengah publik.

“Pak Yurianto, mungkin bapak termasuk kedalam kelompok orang kaya, kami bisa menerima itu. Tapi bapak sebelum mengutarakan pernyataan ke ruang publik, ayolah dipikirkan kembali dengan mempertimbangkan psikologis masyarakat Indonesia. Jangan lagi ada pernyataan yang semakin menyakiti hati masyarakat, karena bagaimanapun negara bertanggungjawab kepada segenap warga negara Indonesia,” pesan Najih.

“Bila merasa tertekan, lebih terhormat bapak mengundurkan diri saja, agar digantikan dengan yang lebih kompeten,” tambahnya.

Recent Posts

Kemenag Pantau Hilal Awal Zulhijah di 114 Lokasi pada 27 Mei

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk menentukan awal Zulhijah…

55 menit yang lalu

Jemaah Dilarang Lakukan Penyembelihan Dam dan Kurban di RPH Kota Makkah

MONITOR, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menerbitkan edaran yang melarang jemaah…

4 jam yang lalu

Pertamina Resmikan PLTS Atap Terbesarnya, Dorong Operasional Ramah Lingkungan

MONITOR, Balikpapan - PT Pertamina mendukung transisi energi melalui sinergi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan…

6 jam yang lalu

Kementerian UMKM Berkomitmen Pererat Kemitraan Pengemudi dan Aplikator Ojek Online

MONITOR, Jakarta – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmen Kementerian…

8 jam yang lalu

DPR: Penulisan Sejarah Bangsa Hendaknya Terbuka Kepada Publik

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana menyoroti penggunaan istilah terminologi ‘sejarah…

11 jam yang lalu

Jasa Marga Bersama LPPOM MUI Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Bimbingan Teknis Sertifikasi Halal di Rest Area Travoy KM 379A

MONITOR, Semarang - Dalam rangka memperkuat pemberdayaan mitra binaan dan menjawab kebutuhan pengguna rest area…

11 jam yang lalu