BUMN

Begini Cara SPBU Pertamina Antisipasi Penularan Covid-19

MONITOR, Jakarta – Sebagai garda terdepan pemasaran produk  bahan bakar minyak (BBM) ritel, Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Pertamina mengambil langkah antisipatif penyebaran Covid-19 ketika melayani pelanggan.

Salah satu SPBU yang menerapkannya adalah SPBU COCO 31.16901 Jl. Mayor Oking, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

“Direksi  PT Pertamina Retail sudah memberi instruksi bahwa seluruh karyawan SPBU, termasuk  pramuniaga Bright Store atau Bright Cafe diwajibkan menggunakan masker, sarung tangan, dan hand sanitizer sebagai antisipasi, termasuk hand soap untuk cuci tangan. Kami sampaikan arahan tersebut kepada seluruh operator yang berinteraksi langsung dengan konsumen sebagai wujud penerapan keselamatan dan kesehatan kerja,” ujar Mulyadi, Business Unit Head yang ditemui Energia di SPBU tersebut, Rabu (18/3).

Mulyadi menegaskan, jika ada pekerja yang kondisinya kurang fit juga diwajibkan untuk istirahat di rumah.

“Kita lakukan proteksi mandiri. Setiap pergantian shift kami cek suhu tubuh operator. Jika ada yang flu atau batuk diwajibkan untuk istirahat di rumah,” katanya menambahkan.

Hal itu diakui Tri Ismiyati, operator SPBU itu. “Sekarang bekerja wajib menggunakan masker dan sarung tangan karet. Gak boleh nolak karena demi kesehatan dan keselamatan kita juga. Apalagi sehari-hari saya menerima lembaran uang dari konsumen. Jadi tetap harus dijaga kebersihan tangan,” tutur wanita berusia 27 tahun tersebut.

Sementara itu, terkait konsumsi BBM di SPBU itu, Mulyadi mengakui, sejak diberlakukannya pembatasan sosial di wilayah Kabupaten Bogor, konsumsi BBM masyarakat di wilayah ini mengalami penurunan sekitar 10% dibandingkan dengan kondisi normal.

“Penurunan konsumsi sekitar 10%.  Biasanya habis dalam satu hari 32 ribu sekarang jadi 30 ribu. Karena mulai 16 Maret kan semua sekolah di wilayah ini diliburkan dan beberapa perusahaan mengurangi aktivitasnya. Namun, ketersediaan BBM tetap aman,” jelas Mulyadi.

Salah satu konsumen yang juga menerapkan pembatasan sosial secara mandiri dan terpaksa harus mengisi BBM ke SPBU, Dessy, mengakui tidak mengalami kesulitan mendapatkan BBM himgga saat ini.

“Untuk ketersediaan BBM aman ya, tetap mudah ditemukan. Selama saya mengisi juga belum melihat ada penumpukan orang untuk antri BBM,” ungkapnya.

Dessy juga tidak merasa risau berinteraksi dengan operator SPBU Pertamina karena mereka menggunakan masker dan sarung tangan karet.

“Selain itu, selama di SPBU, saya tidak perlu turun dari mobil. Jadi, aman-aman saja,” katanya.

Ia berharap, dalam kondisi seperti ini Pertamina terus meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja para petugas di lapangan agar konsumen tetap merasa aman dan nyaman berinteraksi dengan mereka.

Recent Posts

Peserta PPG Guru Madrasah Tahun ini Naik 794 Persen

MONITOR, Jakarta - Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama, Fesal Musaad, menyampaikan…

2 jam yang lalu

Bakamla dan Kemenhut Amankan Kayu Olahan Ilegal di Batam

MONITOR, Batam - Bakamla RI bersama Kementerian Kehutanan berhasil menggagalkan pengangkutan kayu olahan yang diduga…

9 jam yang lalu

Menag Jenguk Korban Bangunan Majelis Taklim yang Ambruk

MONITOR, Bogor - Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini menyambangi Rumah Sakit Palang Merah Indonesia…

12 jam yang lalu

Tutup Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah, Menteri PPPA Tekankan Pondasi Agama dan Budi Pekerti

MONITOR, Banten - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menyampaikan keynote…

12 jam yang lalu

Orientasi Maba Pascasarjana, UID tegaskan Komitmen Membangun Profesionalitas Akademik

MONITOR, Depok - Universitas Islam Depok (UID) menggelar kegiatan Orientasi dan Matrikulasi Mahasiswa Baru Pascasarjana…

13 jam yang lalu

Arus Lalu Lintas Kembali ke Jabotabek Meningkat, Jasa Marga Catat 161 Ribu Kendaraan Naik 25,65 Persen

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyampaikan, arus lalu lintas kembali…

15 jam yang lalu