Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat (dok: warta sidik)
MONITOR, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, menilai wacana menaikkan Parliamentary Threshold (PT) menjadi 7 persen hanya akan membuang percuma suara rakyat.
Ia menilai, bila ambang batas itu diterapkan, sementara partai politik tidak memenuhi ketentuan, maka ia mempertanyakan kemana suara para pemilih partai tersebut akan diarahkan.
“Kalau ada (partai politik) terpilih, misalnya di bawah 7 dan itu besar sekali, kemudian tereliminir, kemudian siapa yang kemudian merepresentasikan suara rakyat yang minoritas itu,” kata Hinca saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (13/3).
Menurut dia, partai politik dipilih sebagai bentuk representatif masyarakat. Terlebih, sambung dia, di negara seperti Indonesia tidak baik juga bila kemudian, hanya ada satu atau dua partai saja untuk mewakili keberagaman yang ada.
“Karena itu 4 persen yang sekarang ini kita anggap relevan dengan keberagaman Indonesia, maka ia mempunyai keberagaman partai politik untuk menyalurkan kedaualatannya dalam memilih dan dipilih,” paparnya.
Oleh karena itu, Hinca menegaskan, perhari ini 10 partai ini, Demokrat menganggap relevan mewakili seluruh representatif masyarakat.
“Karena esensi kedaulatan itu adalah hak asasi dipilih dan memilih sesuai dengan pilihannya, termasuk partai mana yang dipilihnya,” ujarnya.
“Atas dasar pikiran itu, maka kami menolak atas usulan 7 persen itu,” pungkas dia.
MONITOR, Sumbawa - Mengawali Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti,…
MONITOR, Sulteng - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody menegaskan komitmennya dalam mempercepat penanganan jalan daerah…
Penulis:Istianah & Muhammad Firdaus Mahasiswa Magister Manajemen Dakwah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ketika mendengar kata…
MONITOR, Jakarta - Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 2025 resmi dimulai. Menteri Agama Republik Indonesia,…
MONITOR, Bekasi - Sebagai wujud komitmen terhadap kepedulian sosial perusahaan, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT)…
MONITOR, Jakarta - Seorang anak berusia enam tahun bernama Syahrul mencuri perhatian Menteri Agama Nasaruddin…