MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi menyesalkan Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat dan Menlu RI Retno L.P Marsudi tidak hadir saat dialog interaktif tentang kondisi umat Islam di India. Padahal menurutnya, dialog tersebut di inisiasi oleh Duta Besar India untuk Indonesia.
“Duta Besar India untuk Indonesia minta silaturahim ke MUI,” kata Wakil Ketua Umum MUI Pusat KH Muhyiddin Junaidi di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Kamis (12/3).
“Dengan sangat menyesal tidak bisa hadir dan diminta re-schedule di hari-hari mendatang,” sambungnya.
Muhyiddin menuturkan, pihaknya tidak mengerti pembatalan sepihak dari Duta Besar India tersebut.
Lebih lanjut, Muhyiddin mengatakan orang yang melakukan pembatalan pertemuan adalah orang yang menyadari kesalahanya. Jika merasa benar, pasti akan berani menghadapi apapun termasuk menghadiri dialog yang dibuatnya sendiri.
“Maka, dengan sangat menyesal kita tetap bertemu tanpa Duta Besar,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, seharusnya Duta Besar India berterima kasih kepada MUI karena menfasilitasi pertemuanya dengan pimpinan pusat ormas Islam Indonesia untuk menjelaskan apa sesungguhnya yang terjadi pada umat muslim di India.
“Kalau di MUI dikhawatirkan keamanannya tidak terjamin dan Duta Besar tidak nyaman. Seharusnya, Duta Besar India berterima kasih kepada MUI. Kalau perlu memberikan tiket khusus ke India untuk melihat apakah di sana masih ada persekusi atau tidak,” pungkasnya.