MONITOR, Jakarta – Wakil Menteri Dessa, Pembangunan Daeraj Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan ada beberapa ciri yang menandakan sebuah desa akan maju. Pertama, harus ada anak muda, pemerintah desa harus melibatkan anak-anak dalam setiap kegiatan desa, karena memiliki ide kreatif dan inovatif serta cenderung memiliki pemikiran yang out of the box.
Kedua lanjut dia, desa harus miliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul, sejalan dengan visi Indonesia Maju yang digagas Presiden Joko Widodo untuk periode yang kedua yaitu SDM unggul.
“Indonesia itu maju jika desa juga itu maju. Tapi, bagaimana desa itu bisa maju kalau masih ada sekitar 433 desa yang belum dialiri listrik padahal Indonesia sudah hapir 75 tahun merdeka,” kata Budi Arie Setiadi saat media visit ke Harian Rakyat Merdeka, Selasa (10/3) yang disambut oleh Direktur Kiki Iswara beserta jajaran petinggi harian politik itu.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) menggelar rapat koordinasi antarlembaga, untuk program kelistrikan di 433 desa yang sampai saat ini belum dialiri listrik.
Sekitar 15 .000 KK di 433 desa itu terdapat di 4 Provinsi, di Provinsi Papua 325 Kampung, di Papua Barat 102 Kampung, di NTT 5 Desa, dan Maluku 1 desa. Kondisi geografis 433 daerah itu tergolong berat sekali, karena wilayahnya yang sangat luas dan sebagian besar di daerah pegunungan.
Kemendes PDTT bertekad agar seluruh itu bisa juga merasakan listrik. Untuk itu, Kemendes telah menggandeng PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk bersama mencari solusi jitu untuk menuntaskan persoalan tersebut.
“PLN telah menemukan teknologi yang disebut Talis atau Tabung Listrik. Ini tempat penyimpanan listrik seperti Accu jika di mobil atau Power Bank yang besar. Bakal disiapkan juga charging unit dengan disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah itu,” kata Ketua Umum Relawan Pro Jokowi ini.
Selain menggandeng PLN, Kemendes PDTT pun menggandeng TNI/Polri. Keberadaan Aparat Penegak Hukum ini bakal bersama Kemendes PDTT dan PLN saat memasang teknologi ini. Pasalnya, kondisi keamanaan di Papua yang belum terlalu kondusif dan letak desa ini di wilayah pegunungan membutuhkan pengawasalan TNI/Polri agar bisa beri rasa aman .
Wamen Budi Arie mengatakan, Kemendes PDTT sedang terus pertajam penggunan teknologi dan kerangka pembiayaan serta mekanisme kerjanya agar secepatnya bisa dieksekusi pada tahun 2020 ini.
“Saya optimistis jika terus digenjot maka sebelum Agustus 2020 ini, seluruh desa itu bisa dialiri listrik,” tandas Wamen Budi.
“Ini wujud syukur bagi perayaan 75 Tahun Indonesia Merdeka. Seluruh desa di Indonesia harus terbebas dari kegelapan,” ujar Budi Arie.
Sementara itu, Direktur Harian Rakyat Merdeka Kiki Iswara mengatakan, jika pihaknya siap mendukung segala program yang dijalankan oleh Kemendes PDTT dengan catatan program itu bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan membangun desa.
“Jangan lagi ada desa fiktif dan dana desa harus digunakan secara efektif,” tandas Kiki.
Seusai diskusi hangat, Wamen Budi kemudian dikenakan jaket merah berlogo Harian Rakyat Merdeka oleh Kiki Iswara dan kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan seluruh karyawan harian yang masuk Jawa Pos Group ini.
Bahkan, setelah itu Wamen Budi menerima tantangan bermain tenis meja yang tersedia di kantor lantai 8 Graha Pena itu. Wamen Budi berpasangan dengan Kiki Iswara melawan pasangan Dewan Redaksi Karim Paputungan yang berpatner dengan Pemimpin Redaksi Ricky Handayani.