MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah tetap optimistis melaksanakan reformasi struktural ditengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dan penurunan volume perdagangan global.
Apalagi, kata Jokowi, ekonomi Indonesia tahun 2019 lalu masih mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,02 persen.
“Dengan reformasi struktural yang tengah dijalankan dan akan terus dijalankan secara konsisten, perlambatan ekonomi dunia dapat kita hadapi dan justru menciptakan sebuah momentum baru bagi pertumbuhan ekonomi negara Indonesia,” ujar Jokowi saat rapat terbatas mengenai Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2021 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021, Senin (9/3).
Kepada jajarannya, Jokowi menekankan agar kebijakan fiskal tahun 2021 mendatang harus dirancang untuk memperkuat daya tahan ekonomi nasional. Harapannya, agar mampu mengatasi berbagai risiko yang muncul.
“Saya menekankan bahwa kebijakan fiskal tahun 2021 mendatang harus dirancang untuk memperkuat daya tahan ekonomi nasional yang mampu mengatasi berbagai risiko yang muncul sekaligus melindungi ekonomi negara dari gejolak dan ketidakpastian ekonomi global, termasuk akibat merebaknya virus korona,” pungkasnya.