MONITOR, Jakarta – Proses karantina warga Indonesia yang diduga terifeksi virus Corona di Pulau Sebaru mendapat perhatian ekstra dari industri telekomunikasi. Dua perusahaan yang bersinergi ini adalah Telkom dan Huawei.
Telkom dan Huawei memberikan sumbangsihnya dengan bersama-sama membangun infrastruktur telekomunikasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Akhir Februari lalu, Huawei Indonesia menerima permintaan dari Telkom untuk menyediakan dua IP Microwave link di Kepulauan Seribu. Permintaan tersebut diajukan bersama dengan surat resmi dari TNI Angkatan Laut Indonesia ke pihak Telkom yang membutuhkan infrastruktur telekomunikasi untuk mendukung langkah Pemerintah Indonesia dalam melakukan karantina terhadap 260 Warga Negara Indonesia terkait isu virus Corona di kapal pesiar Princess Diamond dan World Dream.
Kedua perusahaan papan atas di industri telko ini langsung menyusun rencana. Mengalokasikan materi, dan mengorganisasi tim yang terdiri dari personel yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk penanganan pekerjaan yang mendesak.
Kerjasama dan juga dukungan dari TNI Angkatan Laut RI, mampu menembus cuaca yang ekstrim dan ketiadaan kapal umum yang tersedia. Huawei, Telkom dan TNI bahu-membahu selama dua hari mewujudkan akses telekomunikasi di pulau yang merupakan bagiand ari Kepulauan Seribu ini.
Hambatan tak adanya menara di Pulau Sebaru membuat instalasi antena dipasang pada pohon kelapa. Secara keseluruhan sebanyak 20 tenaga kerja dikerahkan untuk menyelesaikan pekerjaan mendesak tersebut dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 24.00 WIB. Pekerjaan berlangsung selama lima hari.
Instalasi mulai dirasakan pada 29 Februari 2020 pukul 16.00 WIB. Hop pertama berhasil on-air, dan pada 1 Maret 2020 pukul 17.00 WIB hop kedua berhasil on-air. KPI yang ditentukan oleh TNI Angkatan Laut berhasil dipenuhi oleh Huawei dan Telkom Indonesia.
