MONITOR, Depok – Membangun sebuah kota perlu sinergi dengan seluruh stakeholder atau para pemangku kepentingan. Mulai dari pengusaha, akademisi, tokoh masyarakat, agamawan, hingga masyarakat itu sendiri.
Kumpulan gagasan dari para stakeholder sejatinya bisa mengakselerasi pembangunan kota, tak terkecuali untuk Depok. Proyek-proyek strategis nasional seperti LRT, Underpass, hingga pelebaran jalan raya, butuh banyak sumber daya.
Pernyataan ini disampaikan Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna saat menjadi narasumber dalam dialog publik bertajuk “Para Penantang Petahana: Siapa Siap, Siapa Kuat”. di Cafe Artivator, Jalan Pemuda, Pancoran Mas, Depok, belum lama ini.
“Pemerintah tidak bisa sendiri. Karena kita bicara tentang grand design Kota Depok,” kata Pradi di Cafe Artivator.
Karena itu, Pradi mencontohkan bagaimana besarnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gunadarma. Di dua universitas tersebut, ada banyak para pakar dari berbagai bidang yang bisa diberdayakan.
“Tinggal memang komitmennya yang harus dibangun. Apakah ada will (itikad) besar untuk bersinergi dengan mereka,” ujar Pradi.
“Jangan lupakan juga, sebentar lagi akan dibangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Kita harus benar-benar mengambil peran,” lanjut Pradi menjelaskan.
Dia memaparkan bahwa mengkapitalisasi seluruh potensi SDM di Depok adalah sebuah keniscayaan. Andil para stakeholder amat vital dan strategis, termasuk gagasan-gagasan yang dihimpun dalam sebuah forum diskusi akademis.
“Seperti Kalam HMI ini. Saya sangat mengapresiasi. Bisa bertatap muka dengan teman-teman yang hebat. Saling berbagi peran dan masukan,” katanya.
Pradi berharap apa yang dilakukan Kalam HMI terus dilanjutkan. Sumbangsih pemikiran para narasumber menjadi masukan yang berharga, terlepas tema diskusi yang notabene fokus pada bahasan politik.
“Saya tidak ada masalah (dengan tema diskusi hari ini). Saya berprasangka baik, karena ini forum ide dan gagasan, muaranya sama, untuk Depok yang lebih baik,” pungkasnya.