Selasa, 5 Agustus, 2025

Kritik Anggaran Polri untuk Influencer, IPW: Jangan Membangun Pencitraan Semu

MONITOR, Jakarta – Indonesia Police Watch atau IPW angkat bicara terkait rencana Polisi menggelontorkan dana Rp2,7 miliar untuk pencitraan bagi influencer atau orang-orang yang punya followers atau audience yang banyak di sosial media dan punya pengaruh yang kuat terhadap followers mereka, seperti artis, selebgram, blogger, youtuber, dan lain sebagainya.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan menghabiskan dana miliaran rupiah untuk membayar influncer yang dilakukan Polri selama ini adalah sebuah kesalahan fatal dalam membangun strategi pencitraan dalam rangka meraih kepercayaan publik.

“Penggunaan influncer adalah strategi jalan pintas yang sarat politisasi yang tidak akan membawa hasil apapun bagi Polri selain buang-buang anggaran. Polri adalah aparatur keamanan dan bukan partai politik atau produsen alat-alat kecantikan,” katanya.

Menurut Neta, penggunaan influncer mungkin hanya bermanfaat buat pencitraan jangka pendek bagi partai politik atau produk kosmetika. Sedangkan bagi polri, jika sudah menghabiskan dana miliaran rupiah untuk influncer dan begitu ada oknum polisi yang berbuat negatif, pencitraan yang sudah dibangun tersebut akan hancur seketika.

“Sehingga strategi jalan pintas menggunakan influncer bagi polri akan lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. Polri adalah aparatur keamanan yang citranya akan terbangun dengan karya nyata. Artinya Polri harus serius dengan karya nyata dan bukan pencitraan semua,” terang Neta.

Neta menambahkan jika Polri sebenarnya sudah punya Program Promoter dan harusnya konsisten dan berkesinambungan dengan program tersebut untuk melahirkan karya-karya nyata yang promoter. Jika Polri tetap mengandalkan pencitraan semu yang menghabiskan dana miliaran untuk influncer menunjukkan program Promoter yang diagung-agungkan petinggi Polri sesungguhnya tidak berjalan sama sekali dan hanya isapan jempol belaka.

“Untuk itu polri harus menghentikan penghambur hamburan uang negara untuk influncer yang tidak akan bermanfaat tersebut dan kembali konsisten membangun karya nyata polri dengan program Promoter, sehingga Promoter benar-benar menjadikan polri yang profesional, modern dan terpercaya dan bukan membuat polri tampil dengan pencitraan semu,” tegas Neta.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER