PEMERINTAHAN

Menteri Syahrul: Pengetahuan Mahasiswa Pertanian Harus Berguna di Desa

MONITOR, Bogor – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta perguruan tinggi untuk bersinergi membangun pertanian, salah satunya dengan pengetahuan dari para mahasiswa pertanian dapat berguna hingga sampai di level desa.

Selain itu, mahasiswa juga harus diajak menjadi bibit petani milenial dengan membangun pertanian menggunakan teknologi yang semakin hari semakin canggih sehingga ilmu yang didapatkan dari kampus bisa dipraktekan di lapangan.

“Dengan resolusi yang dekat dari satelit yang kita yang kita miliki maka kita bisa lihat sebenarnya daerah mana yang akan panen berapa bulan lagi, seperti apa kemampuan hara yang ada di daerah dan ini semua harus dipelajari IPB. IPB harus ada di setiap desa , kampus pertanian harus ada disetiap tiap daerah minimal ilmunya bisa berguna di desa,” kata Syahrul dalam acara Diskusi Publik Dalam Penguasaan dan Pengembangan Inovasi Teknologi Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional, di Auditorium Gedung Andi Hakim Nasoetion IPB, Selasa(25/2).

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini menjelaskan penguasaan dan pengembangan inovasi teknologi pertanian yakni sangat penting meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Sebab, bicara pertanian adalah langsung menyangkut aspek dasar menghidupkan masyarakat yang maju dan rumah tangga yang sejahtera.

“Bicara pertanian juga menemukan solusi harapan dan kebutuhan pangan, tidak hanya tugas pemerintah tapi melibatkan semua pihak. Dengan begitu, pertanian merupakan sebuah gerakan bersama membangun kebutuhan bangsa dan menyadarkan semua orang yang memliki kepentingan publik untuk sama-sama membangun pertanian,” jekasnya.

Oleh karena itu, SYL sangat berharap adanya konsep pembangunan pertanian modern dari perguruan tinggi. Diskusi publik ini sangat penting untuk menemukan solusi dan harapan baru dalam membangun pertanian berbasis teknologi modern untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi bangsa dan negara secara berdaulat.

“Cara membangun pertanian tidak boleh lagi menggunakan cara sebelumnya, tapi harus memakai cara berbasis teknologi digital, dan mekanisasi yang canggih,” ujarnya.

Recent Posts

Tarif Listrik Melonjak Pasca Kebijakan Potongan, DPR Pertanyakan Transparansi Subsidi

MONITOR, Jakarta - Belakangan ramai keluhan dari masyarakat yang mengaku tagihan listrik bulan ini melonjak…

27 menit yang lalu

Di Forum Parlemen Dunia, Wakil Ketua BKSAP Dorong Optimalisasi Peran Perempuan pada Proses Perdamaian

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana…

3 jam yang lalu

Timnas RI U-17 Lolos ke Piala Dunia, Puan: Garuda Muda Harapan dan Kebanggaan Seluruh Rakyat Indonesia

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan kebanggaannya atas prestasi Timnas Sepak Bola…

3 jam yang lalu

Diapresiasi, Dukungan DPR untuk Isu Krisis Kemanusiaan Myanmar di Forum Global

MONITOR, Jakarta - Inisiasi DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) terkait isu krisis…

3 jam yang lalu

Prof Rokhmin Ingatkan Kepala Daerah Jujur dan Akurat Laporkan Stok Pangan ke Presiden RI

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, mengingatkan para kepala daerah,…

3 jam yang lalu

Harapan Haji Ideal dan Peran BPH Tahun 2025

Oleh: H. Husny Mubarok Amir Pelaksanaan Haji yang ideal tentu menjadi harapan semua kalangan, baik…

4 jam yang lalu