Kemendes PDTT

Dana Desa Diyakini jadi Solusi Daya Tahan Ekonomi atas Pengaruh Global

MONITOR, Surabaya – Dana desa ternyata memiliki dampak signifikan terhadap daya tahan ekonomi di perdesaan. Hal tersebut dikatakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar saat menjadi keynote speaker pada rapat kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Jumat (21/2).

“Makanya dana desa sekarang pola pencairannya berbeda. Kalau dulu ke RKUD (Rekening Kas Umum Daerah) dulu baru ke desa. Terhitung sejak tahun 2020 dana desa langsung dari RKUN (Rekening Kas Umum Negara) ke rekening desa. Ada percepatan-percepatan penyaluran dana desa ke desa-desa,” ujarnya.

Gus Menteri, sapaan akrabnya, mengatakan, dana desa menjadi satu-satunya cara untuk memastikan desa tahan terhadap gejolak ekonomi global saat ini, yang terjadi akibat perang dagang dan virus corona.

Untuk itu Gus Menteri mewajibkan dana desa tahap I digunakan untuk pembangunan secara padat karya tunai.

“Terkait dana desa termin pertama, harus digunakan untuk padat karya tunai. Ini mutlak. Karena itu satu-satunya solusi untuk daya tahan ekonomi akibat pengaruh global,” ujarnya.

Selain itu, Gus Menteri juga mengatakan adanya perubahan persentase pencairan dana desa. Sebelumnya, dana desa tahap I disalurkan sebesar 20 persen, tahap II 40 persen, dan tahap III 40 persen.

Tahun ini, dana desa tahap I disalurkan sebesar 40 persen, tahap II 40 persen, dan tahap III 20 persen.

“Bahkan desa berprestasi, desa mandiri, pencairannya bisa hanya melalui dua tahap, tahap pertama 60 persen dan tahap ke dua 40 persen,” ujarnya.

Di sisi lain, Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini juga meminta para bupati untuk serius melakukan pemantauan terhadap dana desa yang sudah cair.

Gus Menteri juga ingin para bupati memastikan bahwa rancangan penggunaan dana desa telah melalui proses Musyawarah Desa (Musdes).

“Bagaimana caranya agar kelompok bawah terlibat, bentuk Musdes. Makanya pada saat Musdes, seluruh kelompok desa agar dihadirkan betul. Sehingga aspirasi kelompok bawah juga terakomodasi,” ujarnya.

Terkait prioritas penggunaan dana desa tahun 2020, lanjutnya, adalah untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Terkait ekonomi, ia ingin dana desa dapat digunakan untuk memfasilitasi distribusi produk desa dari hulu hingga hilir.

“Sehingga misalnya petani padi, petani tidak lagi menjual dalam bentuk gabah, tetapi menjual beras premium. Jika itu terjadi, maka akan terjadi peningkatan ekonomi yang tinggi,” ujarnya.

Recent Posts

Hutama Karya Bangun Negeri Bersama Srikandi Tangguh dan Profesional

MONITOR, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) memperingati Hari Kartini 2025 dengan menegaskan…

3 jam yang lalu

Dialog Bareng Diaspora Indonesia di London, Prof Rokhmin beberkan Peran Majukan Bangsa

MONITOR - Di tengah kesibukan mengikuti International FGD on Blue Economy and Global Climate Change,…

5 jam yang lalu

Panen Ketahanan, Sinergi TNI-IPB Untuk Indonesia Berdaulat Pangan

MONITOR, Jakarta - Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Aster Panglima TNI Mayjen TNI…

5 jam yang lalu

Berduka Paus Fransiskus Wafat, Puan: Semoga Warisan Semangat Perdamainya Selalu Hidup di Hati Umat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan dukacita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja…

6 jam yang lalu

Paus Fransiskus Wafat, Menag: Jasa dan Persahabatan Beliau Tak Bisa Kita Lupakan!

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik…

7 jam yang lalu

Ramai Prajurit Masuk Kampus, DPR: Perguruan Tinggi Bukan Medan Pertempuran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia…

8 jam yang lalu