INDUSTRI

Kemenperin Fasilitasi Delapan IKM Kerajinan untuk Tembus Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta – Kementerian Perindustrian gencar memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri agar bisa memperluas pasar ekspornya. Salah satu langkah strategis yang dijalankannya adalah melibatkan mereka pada pameran-pameran skala internasional, seperti gelaran Ambiente di Jerman.

“Mengingat potensi industri kerajinan di Tanah Air yang cukup besar, kami secara konsisten terus berperan aktif dalam mempromosikan produk-produk kerajinan nasional supaya mampu menguasai pasar domestik hingga kancah global,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin (17/2).

Dirjen IKMA optimistis, industri kerajinan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional melalui capaian ekspornya.

Hal ini terlihat dari nilai ekspor produk kerajinan nasional yang menembus hingga USD892 juta pada tahun 2019 atau meningkat 2,6% dibandingkan perolehan tahun 2018 sebesar USD870 juta.

Menurut Gati, keikutsertaan pada pameran Ambiente ini merupakan strategi unjuk gigi produk-produk IKM kerajinan Tanah Air, selain itu juga untuk bersaing dengan produk-produk unggulan di pasar ekspor.

“Ini juga sebuah kesempatan bagi IKM untuk benchmarking dalam meningkatkan inovasi desain, termasuk dalam hal kemasannya serta tentunya bisa mendapatkan informasi tren dan selera pasar dunia terkini,” paparnya.

Ambiente merupakan pameran dagang terbesar untuk sektor barang konsumen dan ajang temu bisnis para pelaku usaha di sektor interior decoration, gifts and premiums serta table and diningware.

Penyelenggaraannya dilaksanakan setiap tahun di Messe Frankfurt, Jerman dan diikuti lebih dari 96 negara peserta. Pameran tersebut pada tahun ini diselenggarakan pada tanggal 8-12 Februari 2019.

Mengusung tema “Gift from Archipelago, Prime Handicraft of Indonesia”, Kemenperin memfasilitasi delapan IKM sebagai peserta Ambiente 2020, antara lain Harmoni Jaya Kreasi (kerajinan anyaman), Palem Craft Jogja (mirror dan lighting), Mohoi (kerajinan anyaman bambu), Bana Nusantara (kerajinan anyaman bambu), Pandanus Internusa (kerajinan anyaman), Yogya Indo Global (kerajinan kayu), Siji Lifestyle (kerajinan kayu dan resin) dan Art Classic (kerajinan kayu).

Gati menambahkan, keikutsertaan dalam pameran tersebut juga diharapkan menjadi salah satu cara bagi IKM nasional untuk bisa saling berinteraksi secara langsung dengan buyer (pembeli potensial).

“Karena tren penjualan dari eksportir langsung dengan buyer adalah sebagai salah satu jalur distribution channels yang efektif dan diminati di Eropa,” imbuhnya.

Dirjen IKMA pun menjelaskan, dalam fasilitasi pameran Ambiente ini, para pelaku IKM kerajinan yang terkurasi mendapatkan fasilitasi bantuan promosi untuk menampilkan produk kerajinan terbaiknya, khususnya home décor.

Sebab produk tersebut, banyak diminati pembeli potensial (wholesaler ataupun retailer) yang berkunjung ke pameran Ambiente.

“Fasilitasi keikutsertaan IKM Indonesia di pameran Ambiente ini juga menghasilkan peningkatan nilai ekspor IKM peserta pameran setiap tahun rata-rata sebesar 99,5%,” ujarnya.

Nilai penjualan USD 1,57 juta
Kedelapan IKM Indonesia yang difasilitasi Ditjen IKMA Kemenperin, mampu mencatatkan nilai penjualan selama pameran sebesar USD1,57 juta.

“Dalam gelaran tahun ini minat buyer juga cukup tinggi terhadap produk-produk dari para IKM Indonesia. Mereka juga berhasil mendapatkan sekitar 102 kontrak dagang dari 37 negara, serta membukukan berbagai pesanan dan penjualan yang akan ditindaklanjuti setelah pameran berakhir,” ungkap Gati.

Pada tahun 2020, Ambiente diikuti sebanyak 4.635 peserta dari 93 negara. Jumlah peserta tersebut meningkat 3,9% dibanding tahun 2019.

Sementara itu, jumlah pengunjung mencapai 108 ribu orang dari 160 negara (62% berasal dari luar Jerman), antara lain dari Italia, Perancis, Belanda, Spanyol, Britania Raya, Turki, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang.

Di tengah gelaran Ambiente, juga dilaksanakan Business Gathering yang bekerjasama dengan KBRI Berlin dan KJRI Frankfurt. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan bisnis antara para pelaku usaha kerajinan Indonesia dan Jerman.

“Pada acara tersebut, kami telah menyampaikan informasi mengenai keunggulan dan kualitas produk Indonesia serta mengajak para pelaku usaha Jerman untuk terus meningkatkan hubungan bisnis dengan Indonesia,” tuturnya.

Gati mengemukakan, perusahaan Indonesia juga berkesempatan untuk membangun jejaring dan kontak bisnis dengan sejumlah perusahaan Jerman, dan juga negara lain seperti Perancis dan Jepang.

Beberapa peserta Indonesia menyatakan bahwa dari acara serupa tahun lalu telah berhasil mendapatkan orderan besar yang masih berlanjut sampai beberapa waktu ke depan.

Bahkan, Gati menyampaikan, pameran Ambiente menjadi ajang promosi penting di Jerman dan Eropa untuk berbagai produk consumer goods, yang nantinya dapat menghasilkan nilai ekonomi cukup baik bagi para peserta Indonesia.

“Dalam lima tahun terakhir, Paviliun Indonesia mencatatkan kenaikan nilai transaksinya hingga 113%. Tentunya hal ini capaian yang sangat membanggakan, yang menunjukkan peningkatan kemampuan IKM Indonesia di pasar global,” tandasnya.

Recent Posts

Menperin Tegaskan Reformasi TKDN Bukan karena Latah dan Tekanan

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa reformasi Tingkat Komponen Dalam Negeri…

8 jam yang lalu

Kisah Pasutri Penjual Sembako yang Belasan Tahun Menabung dan Akhirnya Naik Haji

MONITOR, Jakarta - Di sebuah rumah sederhana di batas Kota Sibolga, aroma minyak goreng dan…

9 jam yang lalu

Acara Delegasi PUIC ke-19, Puan Ajak Parlemen OKI Kolaborasi untuk Masa Depan Dunia yang Lebih Baik

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri jamuan makan malam yang digelar untuk…

11 jam yang lalu

DPR Dorong Pembukaan SP3 Kasus Sirkus OCI, Negara Tak Boleh Abai Saat Rakyatnya Mencari Keadilan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez meminta pemerintah melalui kementerian dan…

14 jam yang lalu

Puan Pastikan DPR Siap Jadi Tuan Rumah Peringatan ke-25 Uni Parlemen Negara OKI, Singgung Spirit KAA 1955

MONITOR, Jakarta - DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the…

15 jam yang lalu

Reses DPRD 2025, Siswanto Harap Ketua Lingkungan Proaktif Lihat Warganya

MONITOR, Jakarta - Masa reses sidang II tahun 2025 ini benar-benar dimanfaatkan Siswanto untuk memperjuangkan…

15 jam yang lalu