Presiden RI Joko Widodo (dok: Instagram)
MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk mengidentifikasi ratusan warga negara Indonesia, yang pernah tergabung di kelompok ekstrimis ISIS. Instruksi tersebut tetap dilakukan kendati pemerintah telah memutuskan untuk menolak memulangkan mereka ke Tanah Air.
“Saya telah memerintahkan kepada jajaran terkait agar mereka, 689 orang anggota ISIS eks WNI itu, diidentifikasi satu per satu. Namanya siapa, berasal dari daerah mana, sehingga data mereka lengkap,” kata Jokowi kepada awak media, Rabu (13/2).
Upaya tersebut dilakukan, terang Jokowi, dengan harapan keberadaan mereka bisa dilacak sekaligus ditangkal oleh bagian imigrasi.
“Dengan demikian, data tersebut dapat dimasukkan ke imigrasi dan proses cegah tangkal bisa dilakukan di sini,” kata Jokowi.
Namun lagi-lagi Jokowi mengatakan, pemerintah masih mengupayakan jaminan perlindungan kepada anak-anak berusia di bawah 10 tahun, serta kalangan yatim dan yatim piatu. Hingga saat ini, kata Jokowi, pihaknya terus memverifikasi data mereka.
“Kita memang masih memberi peluang untuk yatim, yatim piatu, yang masih anak-anak di bawah 10 tahun. Tapi kita belum tahu apakah ada atau tidak ada. Semua akan terlihat setelah proses identifikasi dan verifikasi nantinya,” terang mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk meneladani kepribadian Nabi Muhammad…
MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani…
MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…
MONITOR, Jakarta - Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua…
MONITOR, Indramayu - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menyerukan aksi kolektif…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah…