Jumat, 29 Maret, 2024

Minimalisir Perpecahan, MPR Ajak Generasi Muda Pahami dan Jiwai Empat Pilar

MONITOR, Jakarta – Perpecahan yang menimpa Uni Soviet bukan tidak mungkin akan terjadi di Indonesia. Lantaran, sambung dia, keberagaman yang dimiliki Indonesia, jauh lebih besar dibandingkan Uni Soviet.

Demikian disampaikan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dihadapan para pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ciputat, Tangerang Banten dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan metode Work Shop, di Komplek Parlemen, Senayan, Sabtu (8/2).

 Apalagi, sambung dia, sejarah berdirinya Indonesia, berasal dari negara- negara yang sudah ada sebelum NKRI lahir, yang mengikarkan dirinya untuk bersatu padu, dan meleburkan diri menjadi bangsa Indonesia. 

“Kini, fenomena kembalinya negara-negara kecil, seperti sebelum Indonesia merdeka hadir kembali. Ada yang sangat serius, sampai menggunakan senjata. Ada juga yang terlihat seperti lucu-lucuan, termasuk menyertakan atribut kuda,” kata Lestari.

- Advertisement -

“Semua ini menjadi fenomena sekaligus peringatan yang harus dipahami bahwa NKRI belum sepenuhnya menjadi kesepakatan bersama,” tambahnya.

Padahal, kata politikus Nasdem ini, apa yang diterima bangsa ini dengan meleburnya semua wilayah menjadi satu kesatuan adalah anugrah. Sehingga, imbuhnya, NKRI bukan hanya slogan, tapi tekad mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sumpah.

“Inilah tantangan yang akan terus dihadapi oleh generasi muda, baik zaman sekarang maupun masa depan,” sebutnya.

Untuk mengeliminir potensi perpecahan di Indonesia, Lestari mengajak para generasi muda untuk memahami dan menjiwai empat pilar MPR. Serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Ini penting karena Generasi muda akan selalu menghadapi perubahan yang sangat cepat, bukan hanya teknologi dan indormasi. Tetapi juga perubahan menyangkut budaya dan nilai-nilai.

“Perubahan yang cepat disertai keterbukaan, akan diikuti masuknya nilai-nilai asing, dan bisa  berakibat terpinggirnya pancasila. Inilah tantangan yang akan terus dihadapi generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER