PARLEMEN

Pengesahan RUU IA-CEPA Jadi UU Dinilai Dapat Tingkatkan Nilai Ekspor

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VI DPR, Martin Manurung berharap dengan disahkannya rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia -Australia/ IA-CEPA, dapat meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke Australia.

Hal itu menyusul dengan disahkannya RUU a quo oleh DPR melalui rapat paripurna ke-10, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (6/2).

Ia menyampaikan, pembahasan RUU IA-CEPA yang dilakukan di tingkat I pada komisi bidang perdagangan itu sejak Agustus 2019, dan pada 4 Februari 2020, dalam rapat kerja dengan Menteri Perdagangan, Menteri Hukum dan HAM, serta Menteri Luar Negeri, disetujui untuk diputuskan untuk dibawa ke paripurna.

“Pembahasan tingkat I terhadap RUU ini berlangsung kritis, mendalam dan terbuka,” ungkapnya.

Dengan disahkannya RUU IA-CEPA menjadi UU, imbuh dia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemerintah, antara lain kerja sama ini harus saling menguntungkan agar dapat membantu Indonesia memangkas defisit neraca perdagangan.

“Perjanjian ini harus dapat meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi negara perdagangan kita, mengendalikan impor untuk melindungi industri dalam negeri khususnya UMKM,” ucap politikus Nasdem tersebut.

Selain itu, penghapusan hambatan tarif dan non-tarif dalam perdagangan barang, tidak serta merta dapat menghilangkan sertifikasi halal pada produk-produk impor yang masuk ke Indonesia, khususnya pada makanan dan minuman baik kemasasan maupun olahan.

“Konsisten dengan isi persetujuan, Indonesia harus benar-benar dapat memanfaatkan Australia sebagai salah satu sumber investasi di dalam negeri agar cita-cita Indonesia sebagai economic powerhouse tercapai,” paparnya.

Kendati demikian, ia mengingatkan dengan persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif ini harus tetap mengutamakan kepentingan nasional dan kedaulatan negara.

“Hal itu sebagaimana diamanatkan oleh UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan,” pungkasnya.

Recent Posts

KKP Bantah Isu Udang Ditarik FDA, Tegaskan Ekspor ke AS Tetap Jalan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan bahwa ramainya pemberitaan udang beku ditarik…

2 jam yang lalu

DPR Setuju Dana Sitaan Rp6,6 Triliun Dipakai Tambal Defisit APBN 2025

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro merespons adanya rencana dari…

8 jam yang lalu

Menpar Dukung WFM, Tingkatkan Pergerakan Wisatawan Nataru

MONITOR, Jakarta - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang dikembangkan…

10 jam yang lalu

DPR: Gaji Dosen di Bawah UMR Masalah Struktural yang Serius

MONITOR, Jakarta - Komisi X DPR RI menghormati proses konstitusional yang sedang berjalan di Mahkamah…

19 jam yang lalu

Bencana 2025, Danantara Harus Pimpin Investasi Hijau dan Transisi Energi

MONITOR, Jakarta - Sepanjang tahun ini Indonesia didera rentetan bencana ekologis yang kian ekstrem, dari…

22 jam yang lalu

Fahri Hamzah Dorong Penguatan Trias Politica demi Demokrasi Sehat

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, Partai…

23 jam yang lalu