MONITOR, Depok – Dokter spesialis paru rumah sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Raden Rara Diah Handayani berbagi ilmu dan informasi penting terkait penyebaran virus corona. Menurutnya, virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Sindrome (MERS) dan Syndrome Pernafasan akut berat/Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
“Virus Corona 2019-nCoV menyerang sistem pernafasan manusia dan memiliki gejala yang sama dengan infeksi virus pernafasan lainnya. Bedanya dengan virus lain, Corona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal,” katanya dalam acara Media Brieving “Fakta Corona Virus dan Influenza, Perilaku dan Pencegahan Penyakitnya” di gedung Oval RSUI Depok, Selasa (4/2).
Diah menjelaskan, gejala umum dari penyakit ini berupa demam dengan suhu 38°C atau lebih diiringi dengan batuk, pilek, nyeri tenggorokan hingga gejala infeksi saluran nafas bawah yang berat yaitu pneumonia dengan gejala seperti demam, batuk berdahak, dan sesak nafas.
“Perlu diketahui, beberapa korban meninggal umumnya tidak hanya semata disebabkan oleh 2019-nCov, namun juga dipengaruhi faktor kerentanan seperti usia yang sudah tua, sehingga daya tahan tubuh lemah dan juga penyakit lain yang sudah ada,” ujarnya.
Dalam kondisi saat ini, Diah menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Karena itu, lanjut dia, jika ada orang sekitar ada yang memiliki gejala yang disebutkan di atas dengan riwayat perjalanan 1 bulan terakhir kewilayah Cina (terutama Wuhan), atau kenegara-negara yang kasusnya sudah terkonfirmasi, atau pernah merawat/kontak langsung dengan penderita 2019-nCoV, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosisnya di RS yang menjadi rujukan.
“Proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat hidung dan mulut, sehingga masuk dalam saluran pernafasan atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru. Masa inkubasi virus ini 2 sampai 14 hari. Itulah mengapa kita mewaspadai periode dua Minggu itu,” pungkasnya.
MONITOR, Kulonprogo - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi melakukan kunjungan kerja ke…
MONITOR, Jakarta - Kantor Urusan Haji (KUH) pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah…
MONITOR, Jakarta - Tingginya kasus penyalahgunaan narkotika mendapatkan perhatian serius dari Anggota Komisi III DPR…
MONITOR, Jakarta - Penguatan moderasi beragama memasuki tahap perluasan sasaran ke kementerian/lembaga dan ormas keagamaan.…
MONITOR, Jakarta - Dalam rangka meningkatkan keamanan pengguna jalan tol, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT)…
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menorehkan prestasi dengan meraih Juara 1…