Jumat, 22 November, 2024

Antisipasi Biaya Pengobatan Kanker dengan Asuransi

MONITOR, Jakarta – Setiap 4 Februari telah diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia. Hal itu untuk meningkatkan kesadaran global bahwa masyarakat perlu berpartisipasi untuk mendorong, mencegah, mendeteksi, dan mengobati penyakit kanker apalagi penyakit kanker tidak pandang bulu.

Kesadaran bahwa kanker dapat menyerang siapa saja tentunya selain menjaga pola makan dan gaya hidup, kita juga perlu memiliki finansial yang kuat agar aktivitas kehidupan dapat tetap berlangsung

Health Claim Senior Manager Sequis dr. Yosef Fransiscus mengatakan, secara umum risiko kanker berkembang karena paparan zat kimia, sinar matahari yang berlebihan, paparan radikal bebas, stres yang tinggi, gangguan hormonal, usia menua, kelebihan berat badan, sering mengalami radang dan infeksi, juga bisa karena gaya hidup yang buruk, seperti merokok, dan sering mengonsumsi miras, pola makan tinggi lemak, banyak gula, dan kurang serat.

Namun, masalah yang umum terjadi dalam masyarakat adalah kurangnya kesiapan kita menghadapi kenyataan jika anggota keluarga terdiagnosa kanker.

- Advertisement -

“Haruslah kita sadari bahwa jarang ada kanker yang sembuh 100%. Fakta yang sering terjadi adalah pasien masuk masa statis atau sedang tidak berkembang dan ini bukanlah sembuh. Itu sebabnya, mereka yang telah dinyatakan sembuh atau yang biasa disebut survivor diwajibkan tetap melakukan kontrol ke dokter spesial onkologi dan dokter gizi dan anggota keluarganya pun terutama jika pasien sudah pada tahap stadium lanjutan perlu mempersiapkan diri dan finansial sehingga jika perjalanan hidup pasien sampai pada titik terakhir, tidak menambah stres baru,” ujar dr. Yosef.

Kesadaran bahwa kanker dapat menyerang siapa saja tentunya selain menjaga pola makan dan gaya hidup, kita juga perlu memiliki finansial yang kuat agar aktivitas kehidupan dapat tetap berlangsung. Agency Development Manager Henry Kurniawan K S, RFP®, LCPC mengatakan, untuk memiliki finansial yang kuat diawali dengan memiliki perencanaan keuangan yang matang, yaitu tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan pribadi, melipatgandakan kekayaaan, atau mempercepat akselerasi pertumbuhan kekayaan saja tetapi perencanaan keuangan yang mampu meredam dan meminimalisir risiko ekonomi, seperti terkena penyakit kritis.

Salah satu referensi paling sederhana dalam melakukan perencanaan keuangan, sebut Henry adalah dengan prinsip alokasi 10% untuk kebaikan, 20% untuk masa depan, 30% untuk cicilan dan 40% untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Alokasi 20% dana untuk persiapan untuk masa depan, yaitu untuk dana darurat, asuransi jiwa dan kesehatan, dana pendidikan anak, dana pensiun, dana untuk DP Rumah (bagi yang belum memiliki), mengembangkan kekayaan, dan dana untuk berbagai tujuan keuangan lainnya.

Dana darurat dan asuransi kesehatan bagi seluruh anggota keluarga dan asuransi jiwa bagi pencari nafkah keluarga haruslah menjadi prioritas pertama, baru berikutnya dana yang lain karena dana itulah yang akan menjawab sejumlah pertanyaan yang sering muncul dalam masyarakat, seperti bagaimana membiayai pengobatan jika anggota keluarga terkena penyakit kritis atau kanker, apa dampaknya jika pencari nafkah tidak lagi produktif karena terkena penyakit kritis atau bagaimana jika pencari nafkah meninggal dunia.

“Bicara tentang asuransi maka asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis sangat penting kita miliki karena perannya bukan semata untuk mengganti biaya pengobatan pasien tetapi juga berperan untuk menggantikan sementara nilai ekonomis dari pencari nafkah yang terkena penyakit kritis atau dapat kita sebut dengan proteksi penghasilan.

Hal ini karena selain polis memiliki Uang Pertanggungan Jiwa (UP Jiwa) yaitu sejumlah uang santunan yang akan cair jika Tertanggung meninggal, polis juga memiliki Uang pertanggungan atau santunan apabila tertanggung menderita resiko penyakit kritis, yang memenuhi kriteria dalam polis, yang mana kedua Uang Pertanggungan tersebut akan bermanfaat untuk kelangsungan hidup keluarganya” sebut Henry.

Memiliki asuransi kesehatan sangatlah penting, tetapi tetap harus kita cermati mengenai limit biaya rumah sakit. Menjawab permasalahan limit dan biaya kamar rawat inap, Sequis memiliki produk asuransi Sequis Q Infinite MedCare Rider yang menyediakan perlindungan hingga Rp90 miliar per tahun (tanpa batas tahunan keseluruhan) dan menjawab kebutuhan masyarakat akan biaya perawatan medis untuk penyakit kritis termasuk kanker.

Di awal tahun 2020, produk ini memiliki fasilitas X Booster atau dikenal dengan Sequis Q Infinite MedCare dengan X Booster, yakni asuransi kesehatan yang lebih fokus pada manfaat penyakit kritis.

Khusus untuk penyakit kanker, produk SQIMC dengan X Booster menanggung pengobatan eksperimental kanker, perawatan kanker (radioterapi dan kemoterapi) sesuai tagihan serta memiliki manfaat pemantauan penyakit kritis jika disarankan oleh dokter dengan besar manfaat sesuai tagihan selama polis masih berlaku.

Selain itu, Sequis juga memiliki produk Sequis Q Early Payout Critical Illness Plus Rider (EPCIP) yang memberikan perlindungan menyeluruh sampai dengan untuk 120 kondisi penyakit kritis, salah satunya penyakit kanker dari stadium awal, sedang, dan lanjut yang manfaat asuransinya dapat digunakan untuk melakukan perawatan apabila terdiagnosa penyakit kritis sehingga kondisi finansial keluarga Anda tetap terjaga (Income Replacement).

Mengingat penyakit kritis termasuk kanker semakin mendominasi penyakit-penyakit yang mengintai kita dan kita tidak tahu apakah anggota keluarga kita adalah calon penderita penyakit kritis maka di Hari Kanker Internasional ini marilah kita bersiap dengan melengkapi diri kita dan keluarga dengan perlindungan kesehatan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER