MONITOR, Jakarta – Kepergian KH Salahudin Wahid alias Gus Sholah untuk selama-lamanya, membuat duka masyarakat di negeri ini, khususnya warga Nahdatul Ulama (NU). Adik mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu selama ini dikenal sebagai tokoh NU yang mengayomi dan merupakan sosok yang konsisten mewujudkan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas menilai sosok Gus Sholah sebagai tokoh yang moderat dan senantiasa menjaga marwah NU sebagai pengayom seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
“Ya, tentu saja kami warga Nahdiyin berduka atas wafatnya seorang tokoh yang moderat. Dan kami benar-benar kehilangan,” katanya kepada awak media di rumah duka, Senin (3/1).
Disebutkan Robikin, selama hidupnya, Gus Solah punya cita-cita yang sangat mulia, yakni ingin selalu merukunkan umat Islam.
“Meskipun saat ini beliau sudah tiada, cita-cita agar umat Islam hidup rukun bisa terwujud,”harapnya.
Gus Solah, tutup usia setelah sempat kritis di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Minggu (2/2) sekira pukul 21.00 WIB. Sebelum dimakamkan, almarhum akan disemayamkan di rumah duka Jalan Kapten Tendean No.2c, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan.
Beberapa tokoh melayat ke rumah duka. Di antaranya, adalah mantan menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW), putri Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid dan Anita Wahid.
Selain itu, ada mantan komisioner KPU RI Juri Ardiantoro, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan cendikiawan muslim Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun.
Tak hanya itu, barisan Banser NU pun sudah nampak berkerumun di lokasi. Mereka membentuk barisan sembari menunggu kedatangan jenazah dari rumah sakit.
Rencananya jenazah akan diterbangkan ke Jombang, Jawa Timur besok pagi, Senin 3 Februari 2020 melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Gus Solah akan dimakamkan di Komplek Pondok Pesantren Tebuireng.
