Jumat, 26 April, 2024

Kadis Tolitoli Optimis Pertanian Maju, Modern dan Mandiri Bisa Terwujud

MONITOR, Jakarta – Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Rustan Rewa sedang mengikuti kegiatan rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2020 yang diselenggarakan Kementerian Pertanian (Kementan). Rakernas tersebut dibuka langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dan dihadiri Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Koperasi dan UKM dan Menteri Desa dan Daerah Tertinggal.

Usai mengikuti rangkaian Rakernas ini, Kadis Pertanian Tolitoli, Rustan Rewa mengungkapkan sangat mengapresiasi terobosan Mentan SYL yang fokus membangun hubungan baik dengan kementerian dan lembaga lain untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern. Tak hanya itu, program spektakuler yang harus cepat diwujudkan oleh semua daerah adalah bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Kementerian Pertanian (Kementan) segera mengembangkan bisnis dalam pengelolaan tani dengan mengkorporatisasikan bidang pertanian.

“Pak Menteri Syahrul juga berkomitmen menjaga lahan pertanian, tidak memberi ruang kepada oknum yang mengalihfungsikan lahan pertanian. Dengan program seperti ini, saya yakin tidak hanya Kabupaten Tolitoli, tapi semua daerah yang ada di Indonesia ini mampu memajukan pertaniannya yang mandiri dan modern,” demikian dikatakan Rustan di Kantor Kementan, Rabu (29/1/2020).

“Selain itu, Menteri Syahrul juga fokus pada program KUR melalui Penyuluh Pertanian atau Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani, red) yang ada di Kecamatan-kecamatan. Subsidi bunga KUR tahun 2020 sebesar Rp 190 triliun dengan bunga sebesar 6%. Program KUR Pertanian ditargetkan sebesar Rp 50 triliun. Meliputi tanaman pangan Rp 14,23 triliun, hortikultura Rp 6,39 triliun, perkebunan Rp 20,37 triliun, dan peternakan Rp 9,01 triliun,” sambung dia.

- Advertisement -

Lebih lanjut Rustan menjelaskan alat mesin pertanian dan benih unggul adalah kunci utama dalam mempercepat pembangunan pertanian, peningkatan produksi dan kesejahteraan masyarakat. Di era pemerintahan Jokowi, perkembangan pertanian Tolitoli berubah total, di mana dari yang dulu cara budidaya sangat tradisional tapi kini seperti daerah yang berada di dekat pusat pemerintahan provinsi dan pusat.

“Di Tolitoli, bertani itu tidak lagi tradisional. Berkat bantuan Kementerian Pertanian para petani telah menggunakan traktor roda 4, combine harvester, transplanter dan berbagai jenis alat pertanian yang canggih. Minat generasi muda pun kini semakin banyak terjun menjadi petani, mereka tertarik dengan kemajuan teknologi dan mekanisasi pertanian,” bebernya.

Oleh karena itu, Rustan optimis mampu mewujudkan program yang dicetus Menteri Pertanian Syahrul di Tolitoli yang merupakan kabupaten yang bertumpu pada sektor pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ia menilai dengan mengangkat status pertanian menjadi sebuah korporasi, maka sektor pertanian ke depanya justru semakin tangguh dalam menghadapi bonus demografi.

“Mayarakat ke depanya semakin banyak, jadi semakin banyak membutuhkan pangan. Tapi dengan membangun pertanin yang maju, modern dan mandiri dan berbasis korporasi justru Indonesia menjadi negara penyuplai pangan untuk dunia, menghidupi penduduk dunia,” tegasya.

“Kuncinya, tingkatkan teknologi dan inovasi pertanian. Selain benih, yang utama juga adalah alat mesin pertanian harus kita tingkatkan jumlah dan pemanfaatanya. Program Kostratani menjadi jawaban nyata bagi daerah untuk bergerak nyata. Jadi, kami yakin Tolitoli pasti menjadi komandan pangannya Sulawesi Tengah,” tambah Rustan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER