Selasa, 19 Maret, 2024

Kritisi Kasus Harun Masiku, Politisi Demokrat dan PDIP Terlibat Debat Sengit

MONITOR, Jakarta – Ketua KPK Firli Bahuri sempat dihujani pertanyaan bertubi-tubi saat rapat bersama Komisi III DPR RI, Senin (27/1) kemarin. Salah satu anggota dewan yang lantang mengkritisi Firli adalah legislator dari Fraksi Demokrat, Benny K Harman.

Melihat Firli dicerca, anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan mengingatkan agar Benny tidak memaksakan semua pertanyaan.

“Kalau sampai titik tertentu pasangan kerja kita sudah jawab begitu, tinggal kita kalau kita tidak puas, kita lanjutkan dalam rapat yang akan datang,” ujar Trimedya mengingatkan Benny.

Trimedya juga mengingatkan agar Benny tidak asal menyebut secara gamblang partai yang terlibat dalam kasus Harun Masiku. Ia mengatakan, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sangat patuh dan kooperatif saat dipanggil KPK sebagai saksi kasus Harun Masiku.

- Advertisement -

“Kita juga mencoba arif, tidak boleh juga menyebut parpol tertentu, kalau kita mau tunjukkan bahwa soal penegakan hukum, saya kira tolong dilihat siapa sekjen partai yang begitu dipanggil KPK, panggilan pertama dia datang,” imbuhnya.

Bahkan, Trimedya menyarankan agar Benny bersikap negarawan. Menurutnya DPR bukan lembaga untuk adu argumentasi, namun ada aturan-aturan bagi anggota dewan untuk mematuhi forum rapat misalnya dalam melontarkan pertanyaan.

“Jadi melalui pimpinan, kami keberatan dengan sikap Benny sampai sebut seperti itu ya kita mencoba lah Benny sudah lama, di DPR ini adalah negarawan. Kita bukan adu ilmu di DPR ini. Nah yang ada di komisi juga negarawan jadi ke depan kita harapkan seperti itu dan itu bisa dilaksanakan,” jelasnya

Benny tampaknya tak terima. Ia pun membantah telah menyebut secara gamblang nama PDI Perjuangan dalam kasus Harun Masiku.

“Saya tidak pernah menyebut PDIP, yang sebut PDIP adalah ketua,” sanggahnya.

Trimedya pun tak tinggal diam. Ia menuduh Benny telah mengatakan partai penguasa. “Anda menyebut partai penguasa,” balas Trimedya.

Sanggahan pun kembali dilontarkan Benny. Ia menjelaskan bahwa satu-satunya partai penguasa saat ini bukanlah PDI Perjuangan saja.

“Saya bilang partai yang berkuasa, yang berkuasa kan tidak hanya PDIP, anda punya kesimpulan itu, yang menyebut PDIP eksplisit adalah ketua, bukan saya,” jawab Benny.

Perdebatan tersebut akhirnya distop oleh Trimedya, dengan dalih akan mengadakan rapat dengan Fraksi Partai.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER