Rabu, 24 April, 2024

Hortikultura Kementan Sikronisasikan Program Gerakan Tiga Kali Ekspor

MONITOR, Depok – Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) RI menggelar rapat sinkronisasi pelaksanaan kegiatan untuk mendukung pembangunan pertanian di di Margo Hotel Depok. Selasa, 28 Januari 2020.

Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan kegiatan tersebut digelar sekaligus menindaklanjuti kegiatan rakernas kementerian pertanian yang digelar di hotel bidakara, Jakarta. Senin (27/1/2020). Kegiatan juga dilakukan dalam rangka membangun koordinasi dan sinkronisasi seluruh stakeholder kementerian pertanian sampai ke tingkat daerah dalam rangka mendongkrak ekspor komodutas hortikultura.

Menurut Prihasto, Direktorat Jenderal Hortikultura sendiri telah melakukan berbagai upaya tindak lanjut untuk mewujudkan visi pertanian yang maju, mandiri dan modern sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui sebuah gerakan yang kami sebut dengan GEDOR HORTI yaitu Gerakan Dorong Produksi, Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura.

“GEDOR Horti sendiri merupakan gerakan terpadu yang mengkombinasikan berbagai strategi untuk menggolkan target peningkatan produksi komoditas strategis sebesar 7% per tahun, Gerakan 3 kali Ekspor atau Gratieks, Penyerapan KUR Hortikultura Rp 6,3 Trilyun, Kawasan Pertanian Utama, Kostratani hingga Agricultural War Room atau AWR,” ujarnya saat memberikan sambutan.

- Advertisement -

Sementara itu ditempat yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya mengatakan untuk mewujudkan pertanian modern ada 4 aspek yang perlu dijadikan fokus perhatian. Pertama, peningkatan produksi dan produktivitas melalui Gerakan nasional peningkatan produktivitas dan produksi komoditas pertanian serta peningkatan kapasitas SDM pertanian;

Kedua, menurunkan biaya pertanian menuju pertanian berbiaya rendah melalui peningkatan efisiensi dan pengembangan kawasan berbasis korporasi, selanjutnya Ketiga, pengembangan dan penerapan mekanisasi serta akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi.

Keempat adalah ekspansi pertanian melalui perluasan pemanfaatan lahan termasuk lahan rawa dan sub optimal lainnya serta penyediaan air (irigasi, embung, dan bangunan air lainnya).

Menurut mantan gubernur Sulawesi Selatan itu, awal tahun 2020 ini dibutuhkan lompatan yang cepat untuk melaksanakan kegiatan, sehingga berdampak signifikan pada peningkatan produktivitas.

“Kita menetapkan target peningkatan produksi komoditas utama sebanyak 7% per tahun, gerakan tiga kali ekspor (GraTIEks) hingga tahun 2024, serapan KUR sektor pertanian sebesar Rp 50 triliun per tahun. Khusus untuk Hortikultura target serapan KUR senilai 6,39 T,” katanya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER