MONITOR, Jakarta – Membangun UIN adalah membangun Indonesia. Pernyataan itu diutarakan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Abdul Haris, saat Focus Group Discussion (FGD) Projek Pengembangan UIN Malang yang dibiayai dengan Saudi Fund for Development (SFD), Rabu (22/1) di Jakarta.
Ia mengatakan, pengembangan kampus bukan sekedar kepentingan UIN Maliki Malang, tetapi harus dilakukan agar pendidikan Indonesia lebih baik dan berkualitas. Sebagaimana diketahui, UIN Malang mendapat Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) yang dimulai pada tahun 2020-2024 senilai kurang lebih 1 triliun.
“Bantuan tersebut akan dimanfaatkan secara maksimal oleh UIN Malang untuk pembangunan sarana prasarana dan meningkatkan kualitas SDM dalam waktu 4 tahun ke depan,” kata Abdul Haris.
Pembangunan sarana prasarana itu lanjut Haris harus diimbangi dengan persiapan sumber daya manusia yang memadahi. “Tidak cukup membangun perguruan tinggi itu hanya mementingkan sarana prasarana. Dengan mengesampingkan penguatan SDM,” pungkasnya.
Direktur Pendidikan, Iptek dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas Hadiat memberikan apresiasi kepada UIN Malang yang berhasil mendapatkan PHLN dari Saudi Fund. “Melalui89 SFD UIN Malang tidak hanya membangun bangunan fisik tetapi juga pengembangan kualitas karenanya harus dimanfaatkan dan dioptimalkan,” ujarnya.
Terkait FSD, Hadiat berpesan agar pengelolaan dana yang tidak sedikit harus di dukung dengan perencanaan yang baik, sumber daya pengelola yang memadahi dan pemanfaatan yang optimal.
Sementara Irfan dari DJPP Kemenkeu mengatakan, FSD sangat percaya kepada Indonesia. Akan tetapi harus diimbangi dengan optimalisasi komunikasi dengan baik dan kerja keras karena tidak mempunyai kantor perwakilan di sini.
Senada dengan Hadiat, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Agama Ali Rohmat menyatakan kebanggaan dan apresiasi yang tinggi kepada jajaran UIN Malang yang telah mampu meyakinkan FSD sehingga mendapatkan berkah PHLN. “Saya yakin UIN Malang mampu menjalankan amanah ini demi kaulitas kampus yang lebih baik,” katanya.
Melalui FSD UIN Malang akan membangun proyek fisik, gedung fakultas kedokteran, Farmasi, Teknik, gedung Ma’had dan Islamic Tutorial Center, gedung Riset dan Data Center dan lain-lain. Selain itu kegiatan pendukungnya adalah Beasiswa S2/S3, visiting professor, gues lecture, serifikasi terstandar internasional tenaga kependidikan, cyber security ISO 27001, Akreditasi Internasional ABES dan ABET Prodi, pengembangan kurikulum terstandar internasional, riset kolaboratif dan internasional conference.
Hadir dalam FGD Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim, Sesditjen Pendidkan Islam Imam Safe’i, sejumlah pejabat dari Bappenas RI, Kemenkeu, dan Ditjen Pendidikan Islam serta unsur Pimpinan dan PMU SFD UIN Malang. Pada hari sebelumnya hadir Dewan Pengawqas UIN Malang dan sejumlah pihak yang mendukung pengembangan UIN.