MEGAPOLITAN

DPRD DKI Jakarta Minta Anies Contoh ‘Gong’ Hasil Inisiasi Irman Yasin Limpo di Sulsel

MONITOR, Jakarta – Irman Yasin Limpo saat menjabat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan berhasil menginiasi Siswa SMK 3 Gowa untuk menciptakan Gong yakni alat deteksi dini tsunami yang memiliki keunggulan lebih baik dibandingkan TOA sebagai deteksi dini bencana, khususnya banjir. Alhasil, alat yang baru-baru ini diluncurkan tersebut mendapat apresiasi dari DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Keunggulan alat deteksi dini tsunami karya SMK 3 Gowa tersebut diakui langsung Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah. Menurutnya, karya siswa tersebut lebih rasional karena jika menggunakan TOA, dipastikan mengalami kendala yang fatal saat terjadinya banjir.

“Ya karya siswa itu lebih rasional lah. Kalau pakai TOA itu kan dilakukan petugas. Nah kalau petugasnya sendiri kena banjir gimana?,” tutur Ida Mahmudah.

Ida mengaku pihaknya pernah mengusulkan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menganggarkan guna mencontoh alat pendeteksi banjir maupun tsunami tersebut. Namun, usulan itu tidak direspons dengan alasan sudah ada alatnya.

“Kami usul itu ketika terjadi tsunami di Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu,” ucapnya.

Diketahui, siswa SMK 3 Kabupaten Gowa dalam membuat alat pendeteksi tsunami yang dipasang di laut itu diinisiasi Irman Yasin Limpo yang saat itu menjadi menjabat Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan. Alat itu bekerja dengan mendeteksi tekanan atau suhu udara sehingga sebelum tinggi air terdeteksi, suhunya saja itu sudah mengirimkan penanda tinggi air.

Suhu yang terdeteksi kemudian memberikan sinyal yang dikirim dari alat yang ada di tengah laut itu, kemudian diterima oleh penerima sinyal (receiver) yang ada di gong raksasa andalan, di samping Benteng Rotterdam. Gong tersebut kemudian akan mengeluarkan bunyi gong yang bisa langsung didengar masyarakat.

Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta bakal menambah enam TOA atau pengeras suara untuk peringatan dini bencana kepada warga. TOA itu merupakan penambahan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 14 unit.

TOA tersebut bernama Disaster Warning System (DWS), sebuah perangkat ini yang tergabung dalam sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) BPBD Jakarta.

Recent Posts

Hutama Karya Catat 2,9 Juta Kendaraan Lintasi Trans Sumatera Selama Mudik dan Balik Lebaran 2025

MONITOR, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) mencatatkan peningkatan signifikan volume kendaraan pada…

3 jam yang lalu

Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji 2025 Hari Ini

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan hasil…

4 jam yang lalu

Panglima TNI dan Kasad Terbang dengan Jet Tempur TNI AU Jajaran Koopsud II dalam Misi Kehormatan

MONITOR, Madiun - Langit di atas Lanud Iswahjudi, bergemuruh pada Jumat pagi saat dua tokoh…

8 jam yang lalu

DPR Yakin Prabowo Bisa Negoisasi Tarif Impor Trump; Masa Tunda 90 Hari Bisa Dimanfaatkan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto…

9 jam yang lalu

PT Jasamarga Transjawa Tol Representative Office 2 Jalan Tol Semarang Seksi A,B,C Salurkan 200 Paket Sembako untuk Masyarakat Sekitar Jalan Tol

MONITOR, Semarang - Sebagai bentuk kepedulian dan upaya untuk meringankan beban masyarakat di sekitar Ruas…

10 jam yang lalu

Kemenag Gencarkan Pelestarian Lingkungan lewat Masjid, KUA serta Wakaf Hutan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat peran institusi keagamaan dalam upaya pelestarian lingkungan.…

13 jam yang lalu