MONITOR, Jakarta – Waketum DPP Gerindra Fadli Zon mengaku terpukul ketika BUMN Asuransi PT Jiwasraya dan PT Asabri disebut-sebut tersandung masalah. Bagi dia, kasus Jiwasraya bukan satu-satunya kasus besar yang sedang membelit pemerintah saat ini.
“Kasus Jiwasraya dan Asabri ini terus terang membuat kita terpukul. Apalagi, kasus gagal bayar sebelumnya juga dialami oleh BPJS Kesehatan, sebuah lembaga milik negara yg mengelola premi kesehatan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Fadli Zon dalam keterangannya, Sabtu (18/1).
Namun menurut Fadli, ada perbedaan antara kedua perusahaan asuransi tersebut. Jika PT Jiwasraya dinilai gagal bayar polis nasabah, Asabri masih mampu membayarnya.
“Berbeda dengan Jiwasraya yang mengaku gagal bayar, pemerintah mengklaim bahwa secara operasional Asabri tidak bermasalah. Artinya, jika ada klaim, atau ada pensiun, perusahaan ini masih bisa membayar. Meski demikian, portofolio saham milik Asabri diketahui telah anjlok hingga 90 persen,” tambahnya.
Ketua BKSAP DPR ini mengatakan, seluruh kasus ini menunjukkan betapa buruknya sistem jaminan sosial di Indonesia, sekaligus lemahnya pengawasan atas manajemen “social protection” di negeri ini.
Fadli menjelaskan, bisnis asuransi sosial yang seharusnya “secure” dan “prudent”, apalagi ini dikelola oleh (perusahaan) negara, nyatanya mudah sekali mengalami “fraud”.
