MONITOR, Jakarta – Kasus OTT Wahyu Setiawan telah mencoreng nama baik penyelenggara Pemilu. Sebagian menuding, KPU ada kongkalikong dengan partai politik pemenang Pemilu demi memuluskan Pergantian Antar Waktu (PAW) kadernya yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
Melihat kasus Wahyu ini, banyak yang kecewa dan tidak percaya akan integritas yang dibangun oleh KPU RI sebagai penyelenggara Pemilu. Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean pun mengaku dirinya tak punya lagi harapan kepada KPU, usai Wahyu dicokok KPK.
“Apa yang bisa kita harapkan dari OTT KPK RI terhadap WS? Tak ada harapan lebih,” ujarnya, Selasa (14/1).
Ditambah lagi, pihak penyuap Wahyu Setiawan tak lain adalah kader PDI Perjuangan. Ferdinand mengaku pesimis menyaksikan perilaku politisi yang menghalalkan segala cara demi mengejar ambisi karir politiknya.
“Saya pesimis melihat kekuasaan begitu kuat melindungi kadernya yang menghalalkan cara suap untuk mengejar jabatan politik. Dan lebih ironi lagi ketika Partai terlibat memfasilitasi,” tandansya.
MONITOR, Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 berjalan dengan lancar. Segala bentuk ancaman…
MONITOR, Jakarta – Lemigas telah selesai melakukan uji lab sampel-sampel Pertamax dari SPBU di Cibinong…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menyalurkan…
MONITOR, Jakarta - Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag membuka pendaftaran seleksi Petugas Penyelenggara…
MONITOR, Purwakarta - Dalam rangka menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Jasa…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pencegahan judi online (judol).…