PARLEMEN

DPR: Laut Natuna Perlu Dijaga 24 Jam Agar Tak Kecolongan

MONITOR, Jakarta – Wilayah perairan Natuna perlu dijaga setiap saat agar tidak lagi kecolongan. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan, bila perlu wilayah perairan ini dijaga full 24 jam agar tidak ada kapal asing yang masuk.

Ia mengakui, kapal nelayan asing akan masuk jika pemerintah lengah menjaga perairan tersebut. “Kalau kita jaga terus, pasti mereka tidak masuk. Menurut saya yang paling penting dilakukan adalah bagaimana patroli setiap saat di wilayah perbatasan. Full 24 jam harus dijaga, kalau dijaga mereka enggak akan masuk,” ujarnya di Gedung Parlemen Senayan, Senin (13/1).

Kharis menegaskan, hak berdaulat Indonesia atas perairan Natuna Utara memiliki landasan yang kuat, yaitu Konvensi Perserikatan Bangsa -Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) Tahun 1982. Karenanya, ia pun mendukung usulan penambahan anggaran Badan Keamanan Laut (Bakamla). Adapun pagu anggaran Bakamla pada 2020 berkisar Rp 400 miliar.

“Jika penambahan anggaran diusulkan, kita akan dukung. Melihat risikonya, dampaknya seperti ini. Dulu-dulu mungkin tidak terlalu terasa bahwa coast guard kita belum sepadan dengan coast guard asing,” jelas legislator dapil Jawa Tengah V itu.

Sebagaimana diketahui, perairan Natuna Utara di Kepulauan Riau menjadi sorotan publik setelah setidaknya 50 kapal ikan China bersama kapal coast guard-nya memasuki perairan Natuna Utara yang merupakan ZEE Indonesia. Sebagaimana diketahui, pasca kunjungan Presiden Joko Widodo di Natuna pada 7 Januari 2020, kapal nelayan dan cost guard China sempat menghilang.

Namun tak lama berselang, kapal coast guard dan nelayan China kembali terlihat memasuki ZEE Indonesia pada Sabtu (11/01/2020). Patroli yang dilakukan oleh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Usman Harun – 359 bersama KRI Jhon Lie – 358 dan KRI Karel Satsuitubun – 356, bertemu enam kapal coast guard China, satu kapal pengawasan perikanan China dan 49 kapal nelayan pukat China.

Recent Posts

Perlu Kajian Lebih Dahulu, DPR Minta Tunda Kebijakan Ekspor Pasir Laut!

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Ahmad Muzani meminta pemerintah menunda kebijakan ekspor pasir laut.…

8 jam yang lalu

Harga Tiket Pesawat Mahal, DPR Dukung Badan Usaha Swasta Terlibat Penjualan Avtur

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyampaikan pemberian izin badan usaha swasta…

10 jam yang lalu

Dukung IPKEMINDO Cup 2024, Kepala Bapas Kelas II Ciangir Minta Pemain Jaga Sportivitas

MONITOR, Depok - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Ciangir turut serta dalam turnamen olargara IPKEMINDO…

11 jam yang lalu

Ajang MRA, Pertamina Grup Raih Pengakuan Keandalan Komunikasi dari Serikat Perusahaan Pers

MONITOR, Jakarta - Pertamina Grup meraih lima penghargaan dari organisasi pers, Serikat Perusahaan Media (SPS) pada…

13 jam yang lalu

Tiga Widyaiswara Kemenag Raih Penghargaan Jambore Nasional APWI

MONITOR, Jakarta - Tiga widyaiswara Balitbang Diklat Kementerian Agama meraih penghargaan pada Jambore Nasional (Jamnas)…

17 jam yang lalu

Menteri KKP Bidik Pasar Rusia Genjot Ekspor Perikanan

MONITOR, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono tengah membidik pasar Rusia untuk…

20 jam yang lalu