MONITOR, Bandung – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, MSi melepas empat peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara tahun 2020 ke Ambon dan NTT yang berlangsung di gedung O. Djauharuddin AR, Kampus I, Jl. A.H. Nasution No 105 Cipadung, Cibiru Bandung, Jumat (3/1).
Pelepasan didampingi Wakil Rektor I bidang Akademik, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Dr. Husnul Qodim, S.Ag., M.A, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Dr. H. Aep Kusnawan, M.Ag.
Rektor menjelaskan KKN Nusantara 2020 di Ambon dan Nusa Tenggara ini diinisiasi oleh Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
KKN Nusantara Daerah 3 T merupakan impelementasi MoU Kemenag dengan Kementerian Desa.
“Hal ini dilaksanakan dalam upaya kolaborasi pengembangan model Perguruan Tinggi membangun desa melalui program pengabdian maayarakat,” tegasnya.
Menurutnya KKN Nusantara di NTT, dikelola oleh UIN Sunan Ampel Surabaya dengan tema utama peace building ini diikuti 28 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia, terdiri dari 53 peserta yang dilaksanakan dari tanggal 7 Januari-12 Februari 2020.
Untuk KKN Nusantara di Ambon, dikelola oleh IAIN Ambon dengan tema utama trauma healing ini diikuti 13 PTKI se-Indonesia, terdiri dari 70 peserta (22+48 IAIN Ambon) yang dilaksanakan dari tanggal 5 Januari-13 Februari 2020.
“Untuk peserta dari UIN SGD Bandung, terseleksi empat mahasiswa dari 27 pendaftar utusan dari tiap Program Studi, tiap Fakultas se-UIN SGD Bandung. Empat peserta lolos seleksi yang jadi duta UIN SGD Bandung ini, Multi Sari Dewi, mahasiswi Jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin (FU) Muhamad Ahyani, mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) di Ambon. Nisa Afifah, mahasiswi jurusan Hukum Pidana Islam (HPI) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Yusril Ferdiansyah, mahasiswa jurusan Pemberdayaan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) di NTT,” paparnya.
Rektor berpesan kepada empat mahasiswa KKN Nusantara yang melaksanakan pengabdian masyarakat di Ambin dan NTT untuk selalu menjaga akhlak karimah, perilaku terpuji, nama baik almamater.
Ikut serta dalam menyebarluaskan Islam rahmatan lil ‘alamin dan berperan aktif dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Saya titip Islam yang diajarkannya itu harus Islam moderat, wasathiyah. Untuk urusan kebangsaan, bela negara, cinta tanah air sudah final, tidak ada perdebatan lagi karena para ulama pendahulu kita telah menegaskan cinta tanah air itu sebagian dari iman,” ujarnya.
Bela negara menjadi keharusan bagi umat Islam karena Rasul telah mencontohkannya dalam menjaga kota Mekah dan Madinah.
”Kalau ada segelintir orang yang mempertanyakan loyalitas umat Islam tentang cinta tanah air atau bela negara? Jawabanya wajib. Sebab cinta tanah air dan bela negara untuk umat Islam sebuah keharusan. Rasulullah telah mencontohkanya dalam menjaga Mekah dan Madinah. Meskipun harus rela berhijrah untuk mempertahankan dan menyebarkan ajaran Islam. Fathu Mekah menjadi menjadi bukti atas kecintaan Rasul terhadap kota Mekah,” tandasnya.
Kepala PkM, Dr. H. Aep, menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Agama yang telah menginisiasi adanya KKN Nusantara, serta kepada Rektor dan jajarannya, Senat Universitas dan Para Dekan serta para pihak lainnya, yang telah memberikan dukungan penuh kepada Mahasiswa yang terseleksi mewakili UIN SGD Bandung untuk mengikuti KKN Nusantara di Ambon dan NTT Kupang.
“Tentunya, ini merupakan kesempatan bagi UIN SGD Bandung untuk mengembangkan model pengabdian kepada masyarakat melaui KKN, berkolaborasi secara Nasional dengan PTKI yang lain. Juga lokasi yang tidak hanya di sekitar Jawa Barat, mekainkan di luar Pulau Jawa, yaitu di Daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), yang tahun 2020 ini bertempat di Ambon dan Kupang. Karena ini sebagai model baru, maka kepada mahasiswa peserta KKN Nusantara dari UIN SGD Bandung, disamping bisa menjadi duta yang membanggakan, juga kelak mereka diharapkan dapat menghasilkan karya, serta dapat berbagi pengalamannya kepada yang lain,” pungkasnya.