PARLEMEN

Sambangi YLP, Ketua DPD Apresiasi Pembibitan Kurma di Lamongan

MONITOR, Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti terus berupaya menggali potensi daerah yang bisa dikembangkan.

Kali ini, kunjungan dilakukan ke Yayasan Lingkar Perdamaian di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.

Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) adalah lembaga yang berisi para mantan napi teroris dan mantan kombatan dalam kasus terorisme. Yayasan yang dipimpin Ali Fauzi Manzi, adik kandung terpidana seumur hidup Ali Imron dan terpidana mati Muklas alias Ali Gufron dan Amrozi dalam kasus bom Bali I.

Selain intens dalam penanggulangan aksi terorisme dan radikalisme, YLP juga berupaya menggali potensi ekonomi yang bisa dikembangkan, salah satunya dengan melakukan pembibitan pohon kurma jenis ajwa.

Dalam kesempatan meninjau lokasi pembibitan kurma, LaNyalla sangat mengapresiasi upaya kegiatan tersebut. Ia berharap kegiatan pembibitan ini bisa dikerjasamakan dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Jawa Timur.

“Setidaknya dapat mengembangkan UMKM dengan kerjasama pelatihan-pelatihan, baik dari teknik budidaya, packaging, sampai bagaimana memasarkan kurmanya,” kata LaNyalla dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/12).

Diakuinya, bahkan mungkin sejauh ini masyarakat tidak banyak yang mengetahui ternyata kurma bisa dibudidayakan di Indonesia. Mereka hanya mengetahui bahwa komoditas ini hanya bisa ditanam dan dibudidayakan di gurun pasir yang cuacanya cukup panas.

Namun kenyatannya, imbuh mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur, dari berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan jika kurma juga bisa dibudidayakan di Indonesia dan potensinya sangat besar.

Ada beberapa lembaga yang sudah lebih dahulu melakukan pembibitan kurma dan berhasil, diantaranya di Kediri dan Pekanbaru.

Selain manfaat kurma yang telah diketahui cukup banyak, menurut LaNyalla, nilai ekonomi kurma juga sangat tinggi. Sehingga jika kurma telah berbuah dipastikan bakal mampu diandalkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga pemilik, karena harganya sangat mahal.

“Kalau dijual per kilogram, kurma matang segar berisar Rp 400 ribu sampai satu juta rupiah. Sementara untuk pembibitan, harganya juga sangat mahal,” sebut dia.

“Sedangkan, pada bibit kurma muda usia dua bulan antara Rp. 75 ribu sampai Rp 100 ribu. Saya akan sampaikan juga ke Kadin Lamongan dan Kadin Jatim untuk dibantu perluasan pemasarannya,” pungkas mantan ketua umum PSSI itu.

Recent Posts

HIMAPOL UIN Jakarta Peduli Kemanusiaan, Gelar Kampanye Politik di Jakarta

MONITOR, Jakarta - Himpunan Mahasiswa Politik (HIMAPOL) UIN Jakarta menggelar kampanye damai dengan long march…

2 jam yang lalu

Program KKRI, Wakil Panglima TNI Tekankan Pentingnya Nasionalisme Generasi Muda

MONITOR, Jakarta - Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi R. meninjau langsung pelaksanaan program…

7 jam yang lalu

Forjukafi Ramaikan Zakat Wakaf Funwalk di CFD

MONITOR, Jakarta - Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) turut memeriahkan acara Zakat Wakaf…

9 jam yang lalu

Capai Rp220 Triliun, Kampanye Zakat dan Wakaf Perlu Dimaksimalkan

MONITOR, Jakarta - Potensi zakat Indonesia diperkirakan mencapai Rp220 triliun per tahun, jauh di atas…

11 jam yang lalu

DPR Desak KPK Tuntaskan Kasus Korupsi Kuota Haji, Jangan Ditutup-tutupi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk…

13 jam yang lalu

Menag Salurkan Bantuan Rp300 Juta untuk Pura dan Korban Banjir di Bali

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyapa dan menemui masyarakat Bali yang terdampak banjir…

17 jam yang lalu