Inisiator Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah (dok; net)
MONITOR, Jakarta – Belum lama ini Presiden Joko Widodo mengeluhkan kinerja anak buahnya yang kurang maksimal. Di ruang publik, orang nomor wahid ini curhat persoalan tingginya aktifitas impor, kilang minyak yang gagal, hingga lambannya birokrasi pemerintahan.
Inisiator Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah pun angkat bicara. Ia turut mempertanyakan alasan Jokowi mengeluhkan kinerja anak buahnya itu.
“Berkali ia menunjukkan ketidakmengertiannya pada besarnya import, kilang minyak yang tak jadi-jadi, kelambanan birokrasi dll. Bagaimana seharusnya agar beliau tau apa yang sebetulnya terjadi?” kata Fahri Hamzah, Selasa (24/12).
Ia menilai, pernyataan presiden soal kelambanan-kelambanan dan kenapa berulang-ulang suatu perkara harusnya menjadi debat besar di tengah masyarakat dan khususnya para pembantu terdekatnya.
“Tapi, omelan presiden dianggap angin lalu. Atau tunjuk hidung masa lalu sebagai biang masalah. Masa lalunya siapa?” sindirnya.
Mantan politisi PKS ini mengatakan, rakyat tidak memiliki pilihan lain selain menerima hasil kinerja pemerintah yang sangat tidak sesuai harapan.
“Nasib kita sebagai rakyat tak banyak pilihan. Kita harus menerima fakta bahwa unsur trial and error dalam pemerintahan juga terjadi,” ucap dia.
“Pemberantasan korupsi coba-coba dan tidak selesai-selesai. Demikian pula yang lain, khususnya kesejahteraan kita yang tertunda, keadilan yang tak juga tiba,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Direktur Jaminan Produk Halal Kemenag M Fuad Nasar menilai Menteri Agama pertama,…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VIII DPR RI.…
MONITOR, Cirebon - Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh dari berbagai…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyambut penuh haru keputusan pemerintah…
MONITOR, Jakarta - Tokoh Nasional yang juga guru besar Universitas Islam Nusantara (Uninus), Prof Deding…
MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta secara resmi melaporkan kesiapan mereka untuk beralih…