Kamis, 25 April, 2024

Basarah: Menghormati Perayaan Agama Lain, Dalam Kerangka Toleransi Berbangsa

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengajak segenap bangsa Indonesia saling hormat-menghormati di antara sesama pemeluk agama yang akan merayakan hari besar agamanya.

Termasuk, sambung dia, memberikan kesempatan dan penghormatan kepada saudara-saudara kita umat Kristiani untuk merayakan hari Raya Natal dengan tenang dan damai.

“Bentuk saling hormat menghormati antar sesama pemeluk agama, salah satunya dengan saling menyampaikan ucapan selamat pada perayaan hari raya masing-masing agama yang hidup dan diakui di bumi Pancasila ini,” kata Basarah dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (23/12).

Menurut dia, sebagaimana yang sudah menjadi tradisi bangsa Indonesia selama bertahun-tahun lamanya, di mana setiap perayaan Idul Fitri atau Idul Adha umat non-muslim memberikan ucapan selamat kepada saudara-saudaranya yg beragama Islam. 

- Advertisement -

Bahkan, tidak jarang di antara mereka yang ikut merasakan kebahagiaan umat Islam yang sedang merayakan Idul Fitri dengan ikut mengirimkan parcel lebaran dalam bentuk kue atau makanan lainnya. 

“Mereka juga ikut hadir dalam perayaan open house perayaan halal bi halal Idul Fitri yang diselenggarakan oleh tokoh-tokoh masyarakat dari kalangan umat Islam,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Demikian juga ketika umat beragama lain, imbuh Basarah seperti umat Kristiani, Hindu, Budha, dan lain-lainnya sedang merayakan hari besar agamanya masing-masing, masyarakat Indonesia yang beragama Islam memberikan penghormatan yang sama sebagai bentuk dan wujud toleransi berbangsa.

“Ucapan saling memberikan penghormatan terhadap peringatan hari- hari besar semua agama tersebut hendaknya jangan dikaitkan dengan akidah masing-masing agama. Karena praktik kehidupan kebangsaan yang seperti itu bukan dalam rangka mengkompromikan akidah agama masing-masing,”ucap Ketua uUmum DPP Persatuan Alumni GMNI itu.

“Namun hanyalah bentuk toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai prinsip sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER