BISNIS

Sandiaga Ingin CEO Memajukan Ekonomi di Tahun 2020

MONITOR, Jakarta – Dalam acara Most Admired CEO 2019, Sandiaga Uno yang merupakan pengusaha sukses berharap bahwa para pemimpin perusahaan bisa melihat peluang lebih detil mengenai potensi bisnis di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global.

“Saya yakin ekonomi Indonesia penuh dengan peluang. Karena apa, ini eranya milenial. Mereka mendominasi populasi kita dalam hal apapun,” kata Sandiaga, dalam acara Most Admired CEO 2019 yang digelar Warta Ekonomi di Jakarta, Senin (16/12/2019).

Apabila para pemimpin perusahaan bisa melihat peluang tersebut, maka kata Sandi bisa dipastikan perusahan akan maju. Hal itu tentunya akan berdampak pada perekonomian Indonesia.

“Saya yakin para senior di sini (CEO/pemimpin Perusahaan) bisa mengkalkulasi ulang peran milenial di organisasi mereka masing-masing. Tentunya kita harus kenali siapa milenial tersebut,” kata pengusaha muda yang dijuluki Papa Online ini.

Menurut dia, para pemimpin perusahaan tidak perlu larut mengenai prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dibawah 5%.

Lebih lanjut Sandi menjelaskan, seharusnya para pemimpin perusahaan bersatu dan bangkit memajukan ekonomi Indonesia.

“Indonesia tumbuh lima persen, tetapi kalau Indonesia terpecah belah, kita belum tentu bisa bersaing. Kita harus bergandengan tangan melihat bahwa peluang ini harus digunakan untuk konsolidasi,” katanya.

Kemudian, lanjut Sandi, pemimpin perusahaan juga harus melihat peluang usaha UMKM. Bukan malah memberangus atau menahan pertumbuhan UMKM. Sebab, sejarah pernah mencatat bila UMKM pernah menjadi penyelamat.

“Tahun 1998 tulang punggung ekonomi kita adalah UMKM. Tetapi kebijakannya banyak berpihak ke perusahaan besar. Kesempatan sekarang kita gunakan untuk menghargai Dan apresiasi UMKM. Bangsa kesulitan bangkit banyak bergantung pada UMKM,” kata dia.

Keyakinan itu bukan tanpa alasan berdasar. Sebab, hal ini pernah dirasakan atau bahkan dilakukan oleh dirinya.

“Saya lahir sebagai pengusaha di saat resesi tahun 97 dan 98 dan justru bisa mendapatkan satu peluang emas di saat ada konsolidasi pelambatan ekonomi selama kita mampu utnuk berpikir positif dan optimis akan masa depan,” kata dia.

Dengan demikian, diharapkan para pemimpin perusahaan bisa melihat peluang emas meski di tengah ketidakpastian ekonomi global yang akan berdampak terhadap Indonesia. Sebab dia optimis dengan beragamnya Indonesia bisa melewati masa ini.

“Saya yakin dengan kemampuan menangkap peluang di saat konsolidasi, terus berinovasi, kita akan bisa menggerakkan ekonomi kita terutama di akar rumput terutama peluang Kerja,” kata dia.

59 CEO Unggulan Sementara, CEO & Chief Editor Warta Ekonomi, Muhamad Ihsan mengatakan, gelaran Most Admired CEO 2019 merupakan yang ke-11.

Foto bersama pemberian penghargaan di Gelaran Indonesia Most Admired CEO 2019 pada Senin,(16/19) foto : monitor.co.id

Acara ini merupakan apresiasi dalam wujud penghargaan terhadap CEO perusahaan yang mampu menunjukkan kualitas dan citra sebagai CEO Idaman terbaik pilihan karyawan dan pembaca Warta Ekonomi.

“Penghargaan diberikan kepada CEO perusahaan yang mampu menunjukkan kualitas dan citra sebagai CEO Idaman terbaik. Yakni CEO yang diakui masyarakat karena telah teruji, memiliki reputasi, visi dan inovasi, dan berhasil membawa perusahaan yang dipimpinnya tumbuh dan berkembang,” paparnya.

Dalam proses penilaian, tim riset Warta Ekonomi menggunakan riset kuantitatif dengan metode kuesioner online terhadap 1.500 responden dalam kurun akhir Oktober-November 2019 untuk menjaring persepsi responden mengenai CEO-CEO yang diidam-idamkan responden.

“Jumlah responden tersebar di berbagai kota dan merupakan karyawan tetap dengan jabatan manager, general manager, maupun direktur yang telah bekerja minimal tiga tahun pada perusahaan swasta nasional, perusahaan BUMN, ataupun perusahaan asing,” ungkapnya.

Dari hasil penilaian tim riset, lanjutnya, diperoleh 59 CEO perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Sejumlah nama yang mengemuka adalah Ahmad Baiquni (BNI), Vishal Tulsian (Bank Amar), Wendy Yap (Nippon Indosari Corpindo), Hemant Bakshi (Unilever), Nicke Widyawati (Pertamina), Faik Fahmi (Angkasa Pura I), Tumiyana (Wijaya Karya), Santosa (Astra Agro), Anthoni Salim (Indofood), Warih Andang Tjahjono (Toyota).

Recent Posts

Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

MONITOR, Jakarta - Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan…

17 menit yang lalu

Kemenpora Dukung Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23, Tapi Tidak Boleh Dikomersilkan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) merespons soal isu pelarangan…

43 menit yang lalu

Puncak Hari Air Dunia ke-32, Menteri Basuki: Tingkatkan Kemampuan Mengelola Air

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) Tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum…

59 menit yang lalu

Stasiun Bakamla Sambas Amankan Nelayan Nakal Pengguna Pukat Harimau

MONITOR, Jakarta - Stasiun Bakamla Sambas melalui unsurnya yakni Catamaran 505 bersama Satuan Kepolisian Air…

2 jam yang lalu

Dirut Pos Indonesia Bertemu Menag, Bahas Pelayanan Pengiriman Barang Jemaah Haji

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan Direktur Utama Pos Indonesia Faizal…

2 jam yang lalu

Berikan Kuliah Hukum, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar serta dosen tetap…

3 jam yang lalu