MONITOR, Sigi – Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Ditjen PDTu Kemendes PDTT) bersama Pemda Kabupaten Sigi menggelar acara Bimbingan Teknis(Bimtek) Peningkatan Kapasitas Ekonomi (livelihood) Masyarakat Desa Melalui UMKM Pasca Bencana di Kabupaten Sigi yang dimulai pada tanggal 3-6 Desember lalu.
Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Kemendes PDTT Aisyah Gamawati menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek yang digelar telah sejalan dengan Tiga Pilar Pembangunan Desa.
“Pembangunan desa seyogyanya selalu sejalan dengan tiga pilar pembangunan, pertama adalah peningkatan kapasitas masyarakat, yang kedua pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan yang ketiga adalah peningkatan kapasitas kelembagaan desa,” kata Aisyah usai menghadiri kegiatan Bimtek di Kabupaten Sigi pada Jumat (6/12).
Diantara ketiga pilar tersebut, Aisyah mengatakan bahwa kegiatan Bimtek telah sesuai dengan pilar yang pertama terkait dengan peningkatan kapasitas masyarakat.
“Pilar yang pertama terkait peningkatan kapasitas masyarakat itu yang kita laksanakan selama empat hari. Kita laksanakan dalam bentuk bimbingan teknis (bimtek). Ada bimtek tentang salon kecantikan, bimtek perbengkelan, dan bimtek pertukangan kayu,” katanya.
Aisyah mengapresiasi dan rasa bangga kepada para peserta yang telah hadir mengikuti bimtek. Menurutnya, seluruh peserta telah berpartisipasi secara aktif dan penuh semangat.
“Para peserta yang mengikuti Bimtek salon kecantikan, pertukangan, maupun perbengkelan ini sangat luar biasa, saya terharu dan bangga,” katanya..
Sementara itu, Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana dari Ditjen PDTu Kemendes PDTT Hasman Ma’ani menyampaikan bahwa penanganan bencana tidak hanya fisik, tetapi juga non fisik.
“Untuk itu kami melakukan peningkatan kemampuan peserta khususnya warga yang terkena dampak, dimana salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan agar dapat membuka peluang usaha baru bagi warga-warga yang terkena dampak. Kegiatan yang diselenggarakan adalah melakukan bimtek konstruksi kayu, perbengkelan, dan kecantikan. Mereka dilatih secara teori dan praktek,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sigi Muhamad Irwan Lapata menyampaikan bahwa bimtek peningkatan kapasitas yang diberikan dapat membantu memulihkan ekonomi masyarakat yang terdampak bencana.
“Para peserta akan lambat laun pulih kembali melakukan peningkatan hidup, melalui kapasitas yang sudah diberikan dan sekaligus bantuan peralatan perbengkelan, alat-alat salon, dan pertukangan. Memang ini sangat kecil dan sederhana, tetapi bagi mereka ini sangat besar, sangat luar biasa untuk dapat meningkatkan hidup mereka,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sigi, Samuel Yansen Pongi mengatakan bahwa kegiatan bimtek yang diberikan alat dalam praktek telah menjadi alternatif pekerjaan untuk masyarakat, sambil menunggu perbaikan saluran irigasi pasca bencana yang diharapkan dapat beroperasi di tahun 2021.
“Ada bantuan yang telah diserahkan pada saat bimtek, kami bertanya kepada masyarakat, mereka menyampaikan rasa terima kasih, mereka terbantu atas bantuannya, minimal untuk dua tahun kedepan mereka bisa bertahan hidup sambil menanti aliran air,” katanya.
Perlu diketahui bersama bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, dan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi warga pasca bencana yang diselenggarakan pada 3-6 Desember 2019.
Bimtek diikuti oleh 60 peserta yang didampingi oleh 10 orang pendamping dari Dinas UMKM. Peserta adalah masyarakat terdampak bencana yang berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Sigi.
Kegiatan livelihood ini dalam implementasinya, peserta mendapat pendampingan oleh pendamping UMKM, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sigi dan akan dievaluasi dalam 6 bulan kedepan untuk melihat dampak atau manfaat dari bimtek dan bantuan yang diberikan dalam pengembangan usaha ekonominya.