MONITOR, Jakarta – Pengamat politik Rocky Gerung kembali tersandung masalah. Usai menuduh Presiden Joko Widodo tak paham pancasila, ia kini dilaporkan salah satu anggota DPR dari fraksi PDIP, Junimart Girsang, lantaran diduga menghina simbol negara.
Junimart Girsang secara blak-blakan mengaku dirinya tersinggung dengan pernyataan dosen filsafat Universitas Indonesia itu.
“Karena Presiden Jokowi adalah dari PDIP dan atas seizin pengurus saya akan melaporkan karena sudah menghina simbol negara,” kata Junimart Girsang di acara ILC bertajuk “Maju Mundur FPI” di Jakarta.
Menanggapi masalah ini, Politisi Demokrat Jansen Sitindaon rupanya gerah. Ia bosan melihat tingkah para politisi yang gemar lapor melapor ke pihak berwajib karena urusan beda argumen.
“Sudahlah. Sudah capek kita sejak pilpres kemarin karna soal beda argumen saja lapor melapor polisi. Polisi juga capek ngurusi soal beginian terus. Diluar sana masih banyak kejahatan yg lebih penting harus mereka tuntaskan. Argumen ya dibalas argumen. Bukan malah lapor polisi,” tandas Jansen Sitindaon geram, Kamis (5/12).
Ia menjelaskan, apabila dalam forum diskusi ada yang tidak tepat, maka silahkan dibantah dan lawan sekeras-kerasnya di forum tersebut dengan argumen yang setimpal.
“Kalau habis diskusi lapor polisi, “cemen” namanya itu. Karena menjadi tidak ada artinya kita diskusi dan tukar pikiran. Adab diskusi itu: semua perbedaan selesai dimeja diskusi habis itu salaman,” tukasnya.
Menurut Jansen, pancasila harus dimaknai dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika berbicara soal pemerintah, kata Jansen, maka harus ada kebijakan yang bersifat pancasilais.
“Kalau pemerintah benar mengamalkan Pancasila, harusnya tampak dalam kebijakannya. Itulah yang saya tangkap maksud Rocky Gerung semalam,” pungkas politisi asal Sumatera Utara ini.