Jumat, 22 November, 2024

Platform Indonesiana Diharapkan Jadi Penghubung Antar Penyelenggara Festival Budaya

MONITOR, Jakarta – Dengan disahkannya UU No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan muncul kebutuhan untuk menangani kegiatan budaya secara lebih sistematis. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merancang sebuah inisiatif baru, yaitu kegiatan pengembangan ‘Platform Indonesiana’, sebuah struktur hubungan terpola antarpenyelenggara kegiatan budaya di Indonesia yang dibangun secara gotong-royong.

Inisiatif ini dirumuskan dengan memperhatikan gejala fragmentasi kegiatan budaya dan ketiadaan standar penyelenggaraan kegiatan budaya. Gejala tersebut mencakup, antara lain, tidak jelasnya dampak kegiatan budaya dalam kehidupan masyarakat, penyelenggaraan kegiatan budaya yang minim investasi dan boros biaya, serta kondisi keberlanjutan kegiatan budaya yang memprihatinkan.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan, diadakannya festival-festival di daerah tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan jangkauannya untuk festival, fokusnya untuk peningkatan kualitas.

Kendati demikian, festival budaya berpotensi menjadi ajang untuk menguatkan karakter budaya bangsa. Festival juga dapat menjadi wahana untuk menumbuh-kembangkan identitas budaya yang memperlihatkan bukan hanya keunikan melainkan juga ketersambungan daerah.

- Advertisement -

Tim Ahli Platform Indonesiana, Dede Pramayoza mengatakan bahwa ia telah mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan seni budaya berkemajuan, berkembang, dan ketersambungan, sesuai dengan lima pilar, yaitu Gotong Royong, Partisipatif, Ketersambungan, Keragaman, dan Penguatan Lokal.

“Indonesiana diharapkan menjadi ruang yang menciptakan pola hubungan antar berbagai pihak yang berkepentingan (penyelenggara festival budaya). Supaya lebih mesra agar Indonesia lebih bahagia,” ujar Dede, dalam acara Timbang Pandang Perjalanan Platform Indonesiana, di The Sultan Hotel, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12).

Indonesiana saat ini diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dikerjakan dengan semangat gotong royong dan dengan melibatkan semua pihak yang memiliki kepedulian dan kepentingan atas pemajuan kebudayaan di Indonesia.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER