PERTANIAN

Kondisi Pasokan Pangan Jateng Jelang Nataru Terpantau Aman

MONITOR, Semarang – Jelang momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kementan melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) mengambil langkah strategis untuk menjaga pasokan dan harga pangan tetap stabil dan aman. Salah satunya dengan menggelar rapat koordinasi gabungan (Rakorgab) bersama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah dan stakeholder terkait pada Rabu (4/12).

Pada kesempatan tersebut, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP Kementan, Andriko Noto Susanto menyatakan bahwa secara nasional kondisi ketersediaan pasokan dan kebutuhan pangan terpantau cukup terkendali.

“Kami sudah hitung dan perkirakan hingga Maret 2020, secara nasional kondisinya aman”, kata Andriko.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk berbelanja secukupnya sesuai kebutuhan. “Masyarakat di Jawa Tengah silakan berbelanja sesuai dengan kebutuhan pada momentum Natal dan Tahun Baru, stoknya tersedia”, tambah Andriko.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Distribusi, Broto Rini menyampaikan kondisi ketersediaan pasokan dan harga pangan di Jawa Tengah terpantau aman.

“Secara umum, kondisi ketersediaan komoditas pangan pokok dan strategis masih surplus, antara lain beras, jagung, daging, cabai, dan bawang. Khusus untuk kedelai memang mengalami defisit”, ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa pada Nataru akan ada peningkatan permintaan pangan yang berkonsekuensi pada kenaikan harga, khususnya bawang merah, namun diprediksi masih dalam batas kewajaran.

Terkait itu, Ketua Asosiasi Bawang Merah, Juwari mengatakan bahwa Jawa Tengah menyumbang 70% kebutuhan bawang nasional dan terkonsentrasi di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta. “Meskipun ada indikasi kemunduran waktu panen raya akibat terlambat tanam menunggu hujan, pasokan bawang merah sampai Desember aman, ada kenaikan harga tapi masih wajar”, ungkapnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Andriko meminta agar seluruh suplier dan asosiasi dipastikan siap bergerak mengisi celah-celah kekosongan di pasar. Terutama daging sapi, daging ayam, telur, bawang merah, bawang putih dan cabe.

Rakorgab dihadiri oleh seluruh unsur pemangku kepentingan baik pemerintah provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia, Bulog, Satgas Pangan, Perpadi, swasta (suplier dan distributor), hingga asosiasi pelaku usaha.

Recent Posts

Menag Minta Penyuluh Lintas Agama Jadi Duta Perdamaian, Rawat Persaudaraan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta penyuluh lintas agama untuk menjadi duta perdamaian…

9 jam yang lalu

Kasum TNI Tegas Penertiban Hutan Bukan Serampangan, Semua Tahapan Terukur dan Terkoordinasi

MONITOR, Jakarta - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Richard Tampubolon bersama Kepala Jaksa…

11 jam yang lalu

Komisi IX DPR Kawal RUU Transportasi, Pastikan Jaminan Perlindungan Ojol Sebagai Pekerja

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini menyambut baik percepatan pembahasan…

13 jam yang lalu

Hilirisasi UMKM Tak Lagi Manual, Kementerian UMKM Tekankan Pemanfaatan Teknologi Digital

MONITOR, Bandung - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi digital…

13 jam yang lalu

Soroti Isu TNI Ingin Pidanakan Ferry Irwandi, DPR: Banyak Kasus yang Lebih Urgent untuk Ditindak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan menyoroti isu Tentara Nasional Indonesia…

14 jam yang lalu

Komisi IV DPR Akan Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyatakan pihaknya akan…

15 jam yang lalu