MONITOR, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan berjuang terus agar pengajuan anggaran untuk pembagunan rumah DP 0 persen di 2020 tidak dipangkas. Pasalnya, kalangan wakil rakyat Jakarta sudah melakukan pemangkasan Rp 500 miliar dari Rp 1 triliun yang diajukan Pemprov DKI dalam Kebijakan Umum Anggaran – Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2020.
Anies menyebut, keputusan itu masih bisa diotak-atik dalam pembahasan RAPBD tahun 2020 mendatang. Sehingga, ia berharap mata anggaran itu tetap bisa dialokasikan pada APBD 2020 nanti.
“Ya masih dalam pembicaraan, tunggu sampai final RAPBD. Nanti mudah-mudahan masih bisa dibahas semuanya saat proses pembahasan RAPBD,” kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (29/11).
Anies mengaku akan memerintahkan anak buahnya agar terus memperjuangkan komponen anggaran itu dalam pembahasan RAPBD 2020 nanti. Sebab itu merupakan program strategis pihaknya untuk mensejahterakan masyarakat Ibu Kota.
“Kita liat nanti (bisa berubah atau tidak). Kita pastikan semua kegiatan strategis aman karena itu menyangkut kepentingan yang besar sekali,” ujarnya.
Seperti diketahui, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, pihaknya memutuskan untuk memangkas anggaran Rumah DP Nol dari pengajuan Rp1 triliun menjadi setengahnya atau hanya Rp500 miliar.
“Saya mempertimbangkan pendapat beberapa anggota DPRD DKI Jakarta yang menilai penyediaan perumahan pada tahun depan harusnya menyasar kalangan menengah bawah lewat penyediaan Rumah Susun Sewa,” katanya.