MONITOR, Jakarta – Presiden Jokowi kembali melontarkan wacana kebijakan yang mengagetkan publik. Dalam sebuah pertemuan bersama CEO, orang nomor wahid ini akan memangkas jumlah eselon kementerian yang selama ini dianggap hanya menghambat arus investasi masuk.
Ia pun mengatakan tak akan main-main dengan rencana tersebut. Bahkan, rencana itu bakal diimplementasikan penuh pada 2020 mendatang, di mana sejumlah struktur eselon kementerian akan dihapuskan secara permanen.
“Saya sudah perintahkan juga ke MenPANRB diganti dengan AI [artificial intelligence],” tegas Jokowi di hadapan para CEO, belum lama ini.
Jokowi menuturkan, AI alias robot di dalam struktur pemerintahan jauh lebih efektif dalam mewujudkan keinginan reformasi birokrasi menjadi salah satu visi pemerintahan.
Keputusan Jokowi ini pun mendulang kritik dari Politisi Demokrat Jansen Sitindaon. Politisi asal Sumatera Utara ini meminta Jokowi untuk tidak membuat rencana yang ‘nyeleneh’ seperti mengganti birokrat dengan robot.
Jansen meminta agar Jokowi fokus menyelesaikan sejumlah persoalan yang saat ini melilit rakyat, diantaranya BPJS hingga pertumbuhan ekonomi.
“Udahlah pak. Saran saya lebih baik bapak fokus menyelesaikan persoalan-persoalan yang di depan mata aja. BPJS, ekonomi tidak meroket, dll. Ketimbang jadi “halu” begini,” kritik Jansen Sitindaon, Kamis (28/11).
“Tapi kalau bapak maksa tetap ingin mencoba, bagus juga para staf khusus bapak lebih dulu dijadikan percontohan diganti robot,” ujarnya bernada satire.