PENDIDIKAN

Cegah Radikalisme, Mahasiswa PTKI se-Indonesia Gagas Aksi Moderasi Beragama

MONITOR, Semarang – Hasil Survei Alvara Riset Institut sebanyak 39% mahasiswa terpapar radikalisme dan intoleransi. Meski tidak menyasar pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), akan tetapi hasil riset tersebut cukup memprihatinkan.

Kasubdit Sarana Prasarana dan kemahasiswaan Direktorat PTKI Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Ruchman Basori mengatakan dalam hal penguasaan konten dan narasi moderasi beragama untuk kalangan mahasiswa PTKI cukup baik, kekurangannya adalah bekal untuk membuat kampanye moderasi beragama di media termasuk media sosial.

“Mahasiswa perlu dibekali dengan wawasan dan komitmen moderasi beragama dan terpenting dari kemampuan melakukan aksi-aksi moderasi beragama yang diwujudkan dalam program dan kegiatan organisasi kemahasiswaan (ORMAWA)”, tutur Ruchman pada Pertemuan Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) PTKI se-Indonesia, pada 21-23 November 2019 di Semarang.

Mantan Ketua I SEMA IAIN Walisongo ini menandaskan aktivis Ormawa sangat penting dan strategis untuk melakukan kontra radikalisme, karena memiliki potensi intelektual, kekuatan moral dan kemampuan untuk menggerakan orag lain.

“Pertemuan ini diharapkan akan menghasilkan rancangan strategi moderasi beragama dan rancanagan program dan kegiatan moderasi bagi Ormawa PTKI,” imbuhnya.

Kegiatan dibuka oleh Imam Taufiq Rektor UIN Walisongo atas nama Kementerian Agama RI. Imam menganggap kegiatan Temu DEMA yang membahas tentang rencana aksi moderasi beragama untuk penguatan Ormawa sangat strategis, karena mahasiswa adalah kekuatan intelektual dan moral force.

Imam menegaskan era disrupsi seperti sekarang ini medatangkan masalah kehidupan yang komplek termasuk agamapun mengalami disrupsi. “Ini menjadi tantangan kita sebagai civitas akademika PTKI termasuk mahasiswa, bagaimana menyajikan konten-konten keagamaan yang bisa dipahami oleh anak-anak genersi millenial”, katanya.

Hadir sebagai nara sumber Hasan Chabibi Kabag Data dan Informasi Pustekom Dikbud yang membahas tentang pentingnya digital literasi untuk penguatan moderasi beragama, Abdullah Ibnu Tolhah Dosen, Wartawan dan Seniman yang membekali mahasiswa tentang moderasi beragama dengan pendekatan seni dan Sholla Taufiq Kasubbag Humas Pendis menyapaikan materi membuat konten-konten moderasi beragama di media.

Turut hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Arf Budiman, Kabag Akademik dan kemahasiswaan Muharis, sejumlah Wakil Dekan III di UIN Walisongo, Kasi Kemahasiswaan Amirudin Kuba, Kasi Sarpras PTKIN M. Nuryasin, dan Kasi Sarpras PTKIS Otisia Arinindiyah. (RB)

Recent Posts

Wapres Gibran Tinjau Pengaturan Lalu Lintas Arus Balik Idulfitri 2025 di JMTC

MONITOR, Bekasi - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Menteri Badan Usaha…

56 menit yang lalu

Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+5 Libur Idulfitri 2025, 63,4 Persen Kembali ke Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.454.010 kendaraan kembali ke wilayah…

1 jam yang lalu

Hadiri Panen Raya Bersama Prabowo, Prof Rokhmin: Kita Harus Pastikan Petani Sejahtera

MONITOR, Majalengka - Kementerian Pertanian bersama Kabinet Merah Putih menggelar Panen Raya Padi Serentak di…

5 jam yang lalu

DPR Inisiasi Resolusi Darurat Terkait Myanmar di Sidang Forum Parlemen Dunia

MONITOR, Jakarta - Delegasi DPR RI menyampaikan kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar…

6 jam yang lalu

Tinjau Posko Mudik di Banten, Menteri Dody Pastikan Kesiapan Fasilitas untuk Layani Pemudik

MONITOR, Banten - Melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau Posko…

10 jam yang lalu

Siswa Kembar MAN 2 Padangsidempuan Lulus SNBP di UI dan UM

MONITOR, Jakarta - Saudara kembar tidak selalu harus kuliah di perguruan tinggi yang sama. Ihsan…

11 jam yang lalu