Kemendes PDTT

Menteri Halim ajak Bank Dunia ciptakan ‘Tongkat Sihir’ untuk Desa

MONITOR, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengajak Bank Dunia untuk bersama-sama menciptakan tongkat sihir untuk desa. Tongkat sihir yang dimaksud, adalah konsep yang dapat dengan cepat menyelesaikan permasalahan kemiskinan dan stunting, khususnya di perdesaan.

Hal tersebut dikatakan saat menerima kunjungan dari Global Director for Social Development in the World Bank’s Sustainable Development Practice Group, Louise Cord di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Jumat (8/11).

“Bagaimana untuk kita ciptakan tongkat ajaib menggunakan pikiran, logika, dan data. Kita olah menjadi sedemikian rupa menjadi tongkat ajaib, menjadi simsalabim abrakadabra, stunting berkurang. Selama ini kita sudah membangun pondasi yang kuat. Kita ingin pondasi ini berguna dan efisien, sehingga kita butuh tongkat abrakadabra,” ujarnya.

Halim mengatakan, sebagaimana arahan dari Presiden RI, Joko Widodo bahwa program-program pemerintah akan fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga program pembangunan infrastruktur dan lain-lain, akan diarahkan untuk kepentingan peningkatan kualitas SDM.

“Terdapat dua hal prioritas utama dalam peningkatan SDM ini. Pertama penurunan jumlah stunting, dan yang kedua percepatan pengurangan kemiskkinan. Dan yang tidak kalah penting adalah penguatan ekonomi,” ujarnya.

Dalam pengentasan stunting dan kemiskinan di perdesaan tersebut, menurutnya, butuh kerjasama dari berbagai pihak termasuk bank dunia dan swasta. Ia berharap, kerjasama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan Bank Dunia yang selama ini dilakukan dapat terus berjalan dengan menciptakan inovasi baru untuk mempercepat penurunan kemiskinan dan stunting.

“Kita harap jika desa memiliki lima klaster yakni desa mandiri, maju, berkembang, tertinggal, dan sangat tertinggal, kita ingin perkembangannya bisa lompat. Dari desa sangat tertinggal tidak naik satu tangga menjadi desa tertinggal, tapi bisa lompat menjadi desa maju,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan melakukan penyempurnaan data agar program dan pengawasan dilakukan dengan tepat. Selanjutnya, ia juga menginginkan sebuah sistem yang dapat menangani secara cepat terkait permasalahan-permasalahan darurat seperti halnya bencana alam.

“Sehingga kelaparan, stunting, penurunan kesehatan, situasi sosial yang terjadi bisa kita lakukan percepatan dalam pengawasan termasuk bencana. Tentu kita akan bersinergi dengan para pihak terkait. Misalnya soal penanganan bencana, kita akan sinergikan dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” ujarnya.

Recent Posts

Puan Minta Pemerintah Jamin Keselamatan WNI Buntut Konflik India dan Pakistan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas eskalasi konflik bersenjata antara…

1 jam yang lalu

Kementerian PU Perkuat Program Padat Karya 2025, Targetkan Serapan 138.000 Tenaga Kerja

MONITOR, Jakarta - Sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan serta mempercepat penurunan angka kemiskinan…

2 jam yang lalu

Panglima TNI Dorong Kepemimpinan Visioner bagi Calon Danbrig, Danyon dan Wadanyon YTP

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka memperkuat kesiapan kepemimpinan militer di satuan teritorial pembangunan, Panglima TNI…

3 jam yang lalu

Soroti Kasus Penembakan Brutal, DPR Singgung Longgarnya Keamanan di Tempat Hiburan Malam

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah menyoroti kasus penembakan brutal yang menewaskan…

4 jam yang lalu

Miris Kasus Anak Bakar 13 Rumah karena Terinspirasi Game, DPR Bicara Soal Darurat Konten Kekerasan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina mengaku prihatin dengan peristiwa…

6 jam yang lalu

Pupuk Organik Hayati Extragen Dongkrak Hasil Panen Raya Padi 100 Hari Kerja Pemkab Bogor

MONITOR, Bogor - Petani padi Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor menggelar Panen Raya Padi…

6 jam yang lalu