MONITOR, Jakarta – Kenaikan iuran BPJS Kesehatan di setiap kelas membuat Politisi Demokrat angkat bicara. Sebut saja Ferdinand Hutahean, ia baru-baru ini menyoroti besaran gaji Direksi BPJS Kesehatan yang tak seimbang dengan kinerja mereka dalam membuat sistem yang adil.
Ia menilai, sistem yang digunakan BPJS justru semakin membebani rakyat. “Gaji Direksi BPJS Kesehatan RI kabarnya Rp.200 Jt/bln. Besar sekali untuk direksi yang kerjanya cuma menerima uang iuran dari bank dan mentransfernya ke RS sebagai pembayaran,” kata Ferdinand, Rabu (6/11).
“Direksi tidak kreatif mencari atau mengembangkan cara supaya uang iuran bertambah tanpa bebani rakyat,” tambahnya.
Dengan porsi kewajiban yang tak seimbang, Ferdinand menyarankan agar Jokowi mengganti jajaran Direksi BPJS. Menurutnya, BPJS saat ini membutuhkan para atasan yang mau kerja capek dan tidak malas membuat gagasan kreatif.
“Pak Pres Bapak Jokowi, mohon kiranya Direksi BPJS Kesehatan RI segera diganti. Angkat Direksi dari orang-orang yang mau capek, tidak malas dan rajin serta kreatif. Soal BPJS ini butuh orang-orang yang berdedikasi melayani, bukan orang yang hanya ingin jabatan,” tandasnya.
MONITOR, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak para pelaku usaha rumah potong hewan (RPH)…
MONITOR, Jakarta - Babinsa Koramil 1710-03/Kuala Kencana, Kodim 1710/Mimika Serka Juventino melaksanakan kegiatan Komsos dan…
MONITOR, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) program dan…
MONITOR, Jakarta - Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol…
MONITOR, Jakarta - Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI melakukan pengecekan persiapan keamanan jelang…