MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan meminta pemerintah segera melakukan mitigasi resiko atas perlambatan ekonomi global, terlebih dengan situasi perang dagang Amerika Serikat dengan China yang terus berlangsung, serta perkembangan geopolitik saat ini.
Pernyataan dikeluarkan politisi Demokrat menyusul data Badan Pusat Statisitik (BPS) yang baru capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2019 sebesar 5,02 persen, lebih rendah dari kuartal I dan kuartal II yang masing-masing tumbuh sebesar 5,07 dan 5,05 persen.
Bahkan, jika dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya juga melambat yang tumbuh sebesar 5,17 persen.
Marwan menilai penguatan ekonomi domestik merupakan langkah antisipasi yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengimbangi dampak resesi ekonomi global yang terjadi saat ini.
“Pengutatan ekonomi domestik dilakukan dalam rangka mengamankan kinerja konsumsi rumah tangga sebagai penopang utama perekonomian Indonesia,” papar dia.
Tidak hanya itu, Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR ini juga menyarankan agar program pemerintah perlu diarahkan untuk menstimulus penguatan daya beli masyarakat yang saat ini sedang lesu.
“Khususnya masyarakat kelas bawah yang sangat rentan terhadap penurunan daya beli akibat gejolak harga pangan dan kebutuhan pokok,” pungkas politikus Demokrat itu.